News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Menangis Usai Masturbasi, Nikmat Atau Kesakitan?

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

K Tatik Wardayati/intisari-online.com

TRIBUNNEWS.COM - Meraih kenikmatan seksual secara sendirian mungkin dilakukan sebagian perempuan modern saat ini.

Banyak diantaranya yang mengaku merasa lebih baik secara fisik maupun mental ketika mampu menyalurkan hasrat seksual dengan masturbasi.

Menariknya, banyak perempuan menangis setelah masturbasi. Entah karena merasa nikmat atau kesakitan, ternyata ada sejumlah alasan perempuan menangis setelah masturbasi.

Secara ilmiah, menyalurkan hasrat seksual dengan jalur masturbasi memiliki begitu banyak nilai positif seperti menghilangkan stres, ketegangan seksual, dan nyeri tubuh.

Manfaat masturbasi juga dapat membantu kita tidur nyenyak. Stimulasi diri membantu kita secara seksual, bahkan ketika kita sedang bersama pasangan. Ada begitu banyak manfaat kesehatan untuk masturbasi.

Tapi, mengapa perempuan menangis setelah masturbasi? Apakah itu normal dan sehat?

Menangis setelah menikmati kesenangan sendiri tidak sama dengan blues pasca-coital (perasaan sedih, cemas, depresi, gelisah, menyesal, atau lekas marah setelah aktivitas seksual), tapi ini bisa sangat mirip.

Dalam sebuah artikel di Harian Elite, penulis Sheena Sharma menjelaskan saat-saat ketika masturbasi diikuti dengan menangis, kadang hanya mengeluarkan sedikit air mata.

Ia ingin mengetahui apakah menangis setelah masturbasi menjadi tanda bahaya dari masalah yang lebih besar atau itu normal saja.

Jika ada alasan medis untuk menangis pasca masturbasi, apakah ada cara mencegahnya. Karena ia juga menemukan bahwa banyak perempuan yang menangis setelah masturbasi.

Ada beberapa yang menganggap bahwa menangis setelah masturbasi dianggap sebagai crygasm.

Bagi sebagian orang, crygasm terjadi setelah klimaks, ketika salah satu berteriak karena sukacita atas fantasi seksnya.

Sementara yang lain mendefinisikannya sebagai mencapai klimaks dengan menangis tak terkendali.

Tapi yang jelas, kita semua sepakat bahwa masturbasi atau dua orang melakukan hubungan seks bukan hanya rasa seksual saja yang dilepaskan, tetapi salah satunya adalah emosi, dan kadang-kadang mengekspresikan emosional ini dengan cara menangis.

Tidak ada yang ingin menangis berlebihan menjadi bagian dari rutinitas mereka. Tapi di sisi lain, masalah seksual tidak selalu menyiratkan tentang masalah psikologis.

Kecenderungan seseorang menangis mungkin memiliki penjelasan sederhana: ketidakseimbangan hormonal, menunggu terlalu lama untuk melakukan masturbasi, dan membiarkan membangun banyak ketegangan, atau bahkan di alam bawah sadar Anda merenungkan Anda harus melalui itu seumur hidup. Menangis bisa di luar kendali kita.

Kita menangis tidak hanya karena bahagia atau sakit hati. Kadang-kadang kita menangis karena sukacita. Kita menangis karena itu bagian dari paket emosional manusia, dan seperti masturbasi yang mungkin kadang-kadang kita lakukan atau sepanjang waktu kita lakukan.

Yang penting adalah membiarkan kita melakukannya dan melepaskan apa yang kita butuhkan untuk dilepaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini