TRIBUNNEWS.COM - Pada awal tahun 2012 silam, teman-teman sekolah Georgia McGrath menyebutnya gendut dan acap kali menjadikannya bahan lelucon saat sedang bermain di taman sekolah.
Sakit hati dan kecewa, perbuatan teman-temannya itu membuat McGrath diet ekstrem sehingga dirinya menderita anoreksia.
Sekuat tenaga, McGrath berolahraga untuk membakar 1.500 kalori dan hanya mengonsumsi 100 kalori per hari.
Alhasil, berat badan McGrath turun drastis sehingga tinggal 37 kilogram.
Awalnya, McGrath tidak pernah khawatir dengan tubuhnya yang ibarat tinggal kulit dan tulang tersebut.
Namun, sebuah peristiwa mengerikan terjadi pada Agustus 2015 silam, ketika dirinya loncat ke dalam pelukan sang kekasih.
Dia saat itu mengalami sesak napas karena ternyata tulang rusuknya patah.
Kekasih McGrath, bernama Ashton Benton, merasa sangat bersalah dan segera melarikannya ke rumah sakit.
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
"Ketika aku meloncat ke pelukan Ashton, aku merasa menderita dan tidak bisa bernapas. Sepertinya, aku telah merusak paru-paruku," ujar McGrath.
"Ternyata, tulang rusukku patah karena tubuhku terlalu kurus sehingga tulangku rapuh dan tidak terlindungi," ujarnya.
Menurut McGrath, rasa sakit dan penderitaan akibat tulang rusuk patah sangatlah menyakitkan dan intens.
"Aku tak pernah menyangka, rasanya akan begitu sakit. (Saat itu), aku hanya ingin mendapatkan hasil foto yang bagus," imbuhnya.
McGrath sebelumnya telah diperingatkan dokter pribadinya bahwa dia telah mencapai kondisi kekurangan gizi yang akut.
Kondisi itu membuatnya jadi rapuh terhadap banyak hal di sekelilingnya.