TRIBUNNEWS.COM - Salah satu hal yang membedakan seks suami istri dengan seks pasangan lainnya ialah melihatkan hubungan emosional.
Bagi pasangan yang sudah menikah, seks tak sekedar pelampiasan kebutuhan biologis semata, melainkan juga sebagai komunikasi yang intim.
Banyak pasangan suami istri merasa jika seks setelah menikah hanya merupakan kewajiban dan hak sebagai pelengkap.
Sehingga akhirnya menimbulkan perasaan dan kondisi dimana pasangan tidak lagi mesra serta seks tak terasa lagi menggairahkan saat dulu sebelum menikah.
Hal ini yang acapkali akhirnya menyebabkan intensitas dan suasana intim di ranjang menurun, terlebih bagi suami istri pekerja yang terlalu sibuk.
Lalu, perlukah suami istri memiliki fantasi seks sebelum bercinta persis seperti saat baru menikah atau berpacaran dulu?
Dikutip dari magforwomen, berikut ulasan masih perlukah suami istri memiliki fantasi seks dalam pernikahan.
Pertama, meski konyol atau bersikap eksperimental, berbagi fantasi seks dengan pasangan akan menunjukkan bahwa kita memiliki sesuatu yang berbeda darinya.
Pasangan akan merasa pernikahan dan seks suami istri dilandasi oleh sikap saling jujur dan percaya yang ingin membuat momen di ranjang terus berkobar.
Kedua, saling berbagi fantasi seks dengan pasangan juga akan membuat Anda lebih dekat.
Sebab, pasangan akan merasa nyaman satu sama lain dan tidak khawatir dengan pikiran atau godaan dari orang lainnya.
Ketiga, fantasi seks tidak harus selalu erotis, jorok, menakutkan atau bahkan berbahaya. Fantasi seks bisa hanya sekedar bercumbu di mobil saat pulang dari kantor menuju rumah.
Fantasi seks bisa berupa keterbukaan posisi seks yang ingin dicoba maupun lokasi atau dekorasi kamar tidur yang menimbulkan sensasi gairah.
Keempat, fantasi seks diperlukan untuk meredam sekaligus mencegah perselingkuhan yang mungkin saja berisiko dilakukan oleh masing-masing pasangan.
Fantasi seks bisa berupa keinginan rasional yang diinginkan oleh masing-masing pasangan untuk menciptakan kenyamanan bersama.
Monalisa Darwin D./intisari-online.com