TRIBUNNEWS.COM - Jika perempuan memiliki siklus masa subur untuk menentukan waktu terbaik bercinta, bagaimana dengan pria?
Kapan kita menentukan masa subur pria atau apakah ada indikator kesuburan pria berdasarkan kalender?
“Pada pria itu tidak ada masa subur. Selama ia masih memproduksi sperma maka ia potensial membuahi. Namun, tetap saja ia harus menunggu pasangannya berada dalam masa subur jika ingin merencanakan kehamilan,” ujar Dr. Prima Progestian, SpOG saat ditemui di tempat praktiknya, Brawijaya Women and Children Hospital, beberapa waktu lalu.
Meski ia potensial membuahi, tambah Prima, namun tak selamanya sperma dapat memenuhi kriteria normal.
Nah, sperma dikatakan baik atau subur jika memiliki gerakan yang bagus dan cepat, bentuk oval sempurna, dengan jumlah yang memadai.
Berbicara mengenai jumlah sel sperma, frekuensi keluarnya sperma pada pria juga tentu menentukan kualitas.
Sperma yang terlalu sering dikeluarkan menyebabkan bentuknya tidak baik dan gerakannya tidak lancar.
“Sebaliknya, jangan pula menungu berhubungan saat istri sedang masa subur saja. Karena jika sperma terlalu lama disimpan, kualitasnya memburuk pula. Ia harus rutin dikeluarkan,” ujar Prima.
Maka untuk mendapatkan sperma yang baik, menurut Prima, idealnya pria melakukan hubungan 2 – 3 kali dalam satu minggu.
“Saat itulah jumlah spermanya cukup, bentuknya akan bagus, dan gerakannya cepat,” tambahnya.