TRIBUNNEWS.COM - Mungkin dulu nyeri sendi dianggap sebagai masalah orang tua, namun sekarang penyakit ini sudah banyak dialami mereka yang masih terbilang muda.
Adalah penting untuk menghindari nyeri sendi seiring dengan bertambahnya usia agar tidak menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Nyatanya, terlalu sedikit gerak lebih buruk daripada terlalu banyak gerak. Tidak aktif dalam kehidupan akan membuat sendi lebih rentan rusak.
Banyak orang, termasuk anak muda saat ini yang mengalami masalah ini, termasuk osteoporosis.
Gaya hidup yang membuat seseorang kurang beraktivitas membuat tulang tidak aktif pula.
Dengan demikian, tulang berhenti menyerap kalsium sebanyak yang dibutuhkan tubuh.
Kemudian, ini menjadikan tulang dan sendi melemah serta berkembang menjadi nyeri sendi.
Jadi, mengatasi masalah nyeri sendi yang terpenting adalah membuat tubuh menjadi aktif.
Rutinlah menyediakan waktu untuk berolahraga, sekadar berjalan atau joging.
Bisa juga kita memulai dari hal-hal kecil, seperti memilih tangga daripada lift.
Setelah itu, perhatikan pula menu makanan harian dan berat badan.
Untuk meningkatkan kalsium, konsumsilah ikan serta susu secara teratur.
Kemudian, dapatilah sinar matahari pagi agar memiliki cukup vitamin D pada tubuh.
Untuk berat badan berlebih, ini juga akan meningkatkan risiko nyeri sendi.
Bagi kita yang harus melakukan pekerjaan sambil duduk dalam waktu yang lama, biasanya kaki mulai mati rasa, karena sirkulasi darah dan sirkulasi getah bening yang buruk.
Lebih banyak berjalan dan melakukan pijat seluruh tubuh setidak sebulan sekali akan membuat tubuh lebih segar.
Mulai sekarang, hindari nyeri sendi seiring dengan bertambahnya usia agar tidak menjadi masalah yang lebih besar. (intisari/magforwomen.com)