News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Foodbank of Indonesia Edukasi Gizi 1.400 Keluarga di Dua Kota

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program Mentari Bangsaku memberikan intervensi gizi seimbang untuk siswa-siswi SD di Cilincing yang diselenggarakan oleh Foodbank of Indonesia di SDN 01 Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara pada hari Minggu kemarin. (5/6)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.400 keluarga mengikuti acara Kumpul Keluarga Mentari Bangsaku.

Acara ini diadakan di Surabaya dan Jakarta.

Dalam acara ini keluarga Mentari Bangsaku mendapatkan edukasi gizi dan edukasi mengenai pola makan gizi seimbang, serta pemberian makanan gizi seimbang.

Keluarga merupakan pemberi pengaruh paling besar terhadap setiap anak, termasuk pengaruh pola makan gizi seimbang.

Pola makan gizi seimbang harus diterapkan pada anak sejak dini oleh keluarga agar menjadi kebiasaan.

Namun saat ini banyak keluarga yang belum menerapkan pola makan gizi seimbang terhadap anaknya, padahal pola makan gizi seimbang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak serta untuk menghasilkan energi saat bergerak dan bekerja.

Melihat fenomena ini, Foodbank of Indonesia (FOI) melalui program Mentari Bangsaku mengajak 1.400 keluarga untuk menerapkan pola makan gizi seimbang.

Kegiatan ini adalah kegiatan berbagi makanan bergizi seimbang di sekolah dasar dan keluarganya disertai edukasi mengenai kesehatan dan gizi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan gizi dan kesehatan kepada kalangan orang tua, siswa dan pendidik serta untuk mendukung perbaikan gizi keluarga menengah ke bawah khususnya anak sekolah.

Menurut Direktur FOI, Hendro Utomo, kegiatan ini diharapkan dapat membentuk pola hidup sehat sejak dini pada anak bangsa.

“Anak-anak merupakan mentari-mentari bangsa yang menentukan masa depan negara kita, pembentukan pola hidup sehat pada anak juga harus melibatkan keluarga dan guru karena mereka adalah pemberi pengaruh paling kuat pada anak,” jelasnya.

Menurut Wida Septarina, Direktur Program Mentari Bangsaku, berdasarkan data dari Departemen Kesehatan (Depkes) dari 66 juta anak usia sekolah (sensus 2010), sekitar 20 persen-40 persen berangkat sekolah dengan perut lapar.

Rasa lapar ini menyebabkan timbul rasa malas, lemas, lesu, lebih emosional, gelisah, dan anemia.

Hal ini tentu mengganggu proses belajar mengajar di sekolah, pelajaran pun tidak dapat diserap dengan sempurna. kelaparan ini biasanya terjadi karena kemiskinan, kurangnya pengetahuan dan kesibukan orang tua.

“Persoalan gizi anak sekolah merupakan persoalan serius mengingat kelak anak-anak ini akan menjadi penerus bangsa, menentukan masa depan Indonesia” jelas Wida.

Di Surabaya kegiatan dilaksanakan pada 29 Mei 2016, melibatkan 4 SD dan di Jakarta dilaksanakan pada 5 Mei 2016 melibatkan 5 sekolah di Wilayah Cilincing, Jakarta Utara dan Kebayoran.

Dalam kegiatan ini FOI juga bekerjasama dengan IDI untuk memberikan pemeriksaan kesehatan gratis.

Penerapan pola makan gizi seimbang ini sangat penting untuk anak usia sekolah. Pola makan gizi seimbang sangat penting untuk anak agar pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental mereka tidak mengalami gangguan.

Acara ini didukung oleh Sarihusada melalui pemberian susu selama tujuh hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini