TRIBUNNEWS.COM - Saat menginjak usia 2 tahun, si kecil tampak terlihat kurus. Berbeda saat ia bayi, si kecil terlihat gemuk dan sehat.
Apakah kondisi ini normal? Mama tak perlu khawatir jika anak kurus tapi aktif. Namun, Mama tetap harus menjaga asupan nutrisinya setiap hari.
Lalu, mengapa si kecil semakin besar cenderung semakin kurus?
Pada 12 bulan pertama, bayi mendapatkan sekitar 7 hingga 8 kilogram.
Sementara ketika menginjak usia 1 hingga 5 tahun, anak hanya bertambah beratnya 2 hingga 3 kilogram per tahun.
Pada masa ini, kenaikan berat badan anak memang cenderung melambat diikuti dengan nafsu makan yang berubah.
Anak di usia 3 hingga 5 tahun cenderung dapat mengontrol nafsu makan mereka sehingga dapat memilih jenis makanan yang mereka konsumsi.
Belum lagi ada beberapa faktor yang memengaruhi seperti kemampuan bergerak yang semakin baik sehingga waktu mereka dihabiskan dengan bergerak ke sana kemari.
Di masa ini ada baiknya Mama memilih makanan bergizi untuk si kecil. Usahakan menghindari makanan olahan seperti chicken nugget dan sosis.
Pola makan ini cenderung membuat si kecil yang sudah kurus dan kurang gizi. Padahal si kecil masih membutuhkan kalori, vitamin dan mineral untuk meningkatkan perkembangan otak mereka.
Anak kurus tapi aktif bukanlah sebuah masalah, asalkan gizi anak tetap terpenuhi.
Anak yang kurang gizi akan membuat si kecil rentan terhadap pilek, kekurangan energi, sulit fokus saat belajar dan jadi sosok yang pemarah. Bahkan, kekurangan gizi juga dikaitkan dengan perilaku buruk dan sulit pada anak.