TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meminta kepada pemerintah untuk menelusuri penyebaran virus zika di Indonesia.
Menurut Siti, dengan melakukan penelusuran, dapat diketahui kronologis penyebaran virus yang asal-usulnya masih misterius tersebut.
"Apakah penyebaran virus zika di Indonesia terjadi secara alami atau rekayasa manusia, hanya bisa diselidiki secara epidemologi yang mendalam atau surveilance," kata Siti dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2016).
"Perjalanan penyakit ada kronologisnya yang logis sehingga jelas penyebarannya," ujarnya.
Siti menilai virus flu babi (swine flu) beberapa tahun lalu dapat menjadi pelajaran berharga bagai negara ekonomi berkembang, termasuk Indonesia.
Flu Babi yang terjadi di Mexico menimbulkan kerugian ekonomi nasional, maka sewajarnya pemerintah menganggap serius penyebaran virus zika ke Indonesia.
Menteri kesehatan yang pernah bergelut mengatasi flu burung pada tahun 2008 itu menuturkan, penyebaran virus zika di Indonesia sebagai hal yang wajar mengingat adanya kecocokan iklim.
Selain itu, nyamuk Aedes aegypti, sangat familiar hidup di Indonesia yang dikenal membawa virus demam berdarah atau virus chikungunya.
Siti juga meminta kepada pemerintah untuk memberi perhatian dan perlindungan khusus pada ibu hamil agar tidak terkena zika. Meski tidak mematikan, virus zika dapat berbahaya pada ibu hamil.
Bila terjangkit pada ibu hamil maka anak yang dikandung akan lahir dengan kondisi cacat microcephaly berupa ukuran tempurung kepala dan otak yang jauh lebih kecil dari ukuran normal.
Penulis: Lutfy Mairizal Putra