TRIBUNNEWS.COM - Tradisi menebak-nebak janin yang dikandung ibu hamil sudah ada semenjak zaman nenek moyang.
Dulu, jauh sebelum ada perkembangan teknologi yang menghadirkan mesin USG atau alat medis lainnya, para orangtua memprediksi janin dalam kandungan lewat memperhatikan bentuk perut ibu hamil.
Jadi, apabila perut ibu hamil menonjol, maka janin adalah bayi lelaki. Namun, jika perut ibu hamil cenderung lebar, maka janin adalah bayi perempuan.
Selain itu, permainan tebak-tebak jenis kelamin bayi juga berdasarkan tingkat mual dan morning sickness ibu hamil.
Rasa mual dan muntah-muntah hebat di pagi hari menandakan Anda mengandung bayi perempuan. Sebaliknya, mual dan muntah-muntah tidak terlalu parah dan tidak terjadi pada pagi hari, maka bisa jadi Anda mengandung anak lelaki.
Menurut Dr Lisa Masterson, OBGYN dan mantan presenter acara The Doctors, tidak ada kebiasaan dan ciri-ciri bentuk tubuh ibu hamil yang akurat menandakan jenis kelamin bayi.
Dr Masterson mengatakan bahwa prediksi jenis kelamin bayi, sekalipun lewat USG, ketepatannya adalah 50-50.
“Tidak ada studi yang mensahihkan teori bentuk perut ibu hamil bisa menentukan jenis kelamin janin. Ketepatan jenis kelamin baru terlihat ketika anak sudah lahir. Anda jangan termakan dengan segala teori tanpa landasan ilmiah dan mitos. Jangan pertaruhkan kesehatan janin Anda,” urainya.
Selain itu, Dr Masterson juga mematahkan mitos yang menyebutkan bahwa makanan pedas bisa mempercepat stimulasi persalinan.
“Sama sekali tidak benar. Memang banyak kejadian ibu hamil mulas dan melahirkan setelah makan pedas, itu hanya kebetulan. Sebab, banyak pula ibu hamil yang sesudah makan santapan pedas dan tidak menghadirkan tanda-tanda persalinan,” pungkasnya.