TRIBUNNEWS.COM - Usai bersalin, Mama sudah bisa melakukan banyak hal di rumah. Tak terkecuali Mama yang melahirkan dengan cara caesar, selama tidak ada masalah berarti.
Hanya saja, untuk Mama yang bersalin caesar, masih mempunyai sedikit PR untuk memerhatikan luka bekas caesar yang berada di bawah pusar.
Pasalnya, luka tersebut tidak bisa “simsalabim” sembuh. Luka bekas caesar juga rawan infeksi jika tidak dijaga kehigienisannya, serta bisa menimbulkan keluhan rasa sakit jika tidak diperlakukan dengan benar.
Untuk itu, perhatikan hal-hal berikut saat merawat luka bekas caesar seperti disarankan Dr. Dinda Derdameisya, SpOG, Brawijaya Womens Hospital, Jakarta.
Kenakan pakaian dan celana longgar
Sepulang dari rumah sakit, luka bekas operasi caesar akan ditutup dengan perban.
Seminggu kemudian, Mama harus kontrol ke dokter.
Selama satu minggu itu, tak perlu khawatir karena luka tersebut dilindungi perban yang kuat dan tahan air. Ini artinya Mama tetap bisa mandi, karena tidak akan membasahi luka.
Hanya saja, Mama perlu selalu menjaga pelekat perban tetap menempel sempurna pada kulit. Jika sampai ada yang terkelupas, dikhawatirkan perban bocor, sehingga akan mudah masuk air dan terjadi infeksi.
Jadi, saat mandi, tetap diperlukan kehati-hatian, terutama saat menggosok bagian perut. Begitu pula saat Mama beraktivitas, jaga jangan sampai membuat gerakan meregang yang mengakibatkan perekat perban copot.
Selama proses penyembuhan luka bekas operasi caesar, Mama disarankan mengenakan pakaian dan celana longgar, seperti baby doll, piyama, daster.
Kalaupun mau mengenakan celana, pilih yang di bagian perut tidak keras/kaku. Amannya, gunakan dalaman terlebih dahulu, karena kalau tidak, dikhawatirkan, pakaian pakaian atau celana yang dikenakan akan menggesek-gesek perekat perban dan akhirnya terbuka atau copot.
Gunakan korset perut
Men-support perut penting diperhatikan, sebab sedikit gerakan atau “goncangan” saja pada perut dapat menimbulkan rasa nyeri pada luka operasi. Pertimbangkan untuk menggunakan korset perut.
Korset ini sedikit banyak dapat membantu mengurangi “goncangan” saat Mama beraktivitas, bahkan saat batuk atau bersin.
Tidak membuka perban
Tentu Mama tahu, selama di rumah, perban luka bekas operasi caesar tidak boleh dibuka. Apabila perban lepas, segera ganti dengan perban baru yang antiair atau perban sejenis (hubungi dokter bila hal ini terjadi).
Perban tersebut harus melekat di perut Mama hingga jaringan luka bekas operasi caesar sembuh benar, sekitar 1 sampai 2 minggu.
Hindari penggunaan antiseptik
Menjaga kebersihan luka memang dianjurkan, tapi tidak menggunakan cairan antiseptik. Pasalnya, antiseptik justru menghambat penyembuhan luka bekas operasi caesar.
Jadi, cukup bersihkan area sekitar perban dan daerah perut keseluruhan saat mandi dengan sabun, lalu keringkan dengan baik.
Patuhi jadwal kontrol
Jadwal kontrol (yang biasanya seminggu setelah tindakan operasi) jangan dilewatkan. Pada waktu ini, perban bisa diganti, bisa juga tidak. Yang pasti, dokter akan membersihkan area luka dan menilai apakah proses penyembuhan luka berlangsung baik atau ada kemungkinan terjadi infeksi di kemudian hari.
Jika saat penjahitan menggunakan benang yang tidak diserap tubuh, benang tersebut harus dilepas pada saat kontrol ini. Benang yang tidak terserap dan dibiarkan lama di kulit, malah akan mengundang terjadinya infeksi.