Laporan Wartawan TribunStyle.com, Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa di antara kita sering tak menyadari kehadiran stiker kecil yang menempel pada buah, khususnya yang diimpor, di supermarket.
Bisa juga kita sebenarnya sadar tapi tak tahu dengan maksud di balik stiker tersebut.
Keberadaan stiker kecil itu biasanya tak dipedulikan, tapi sebenarnya menyimpan informasi penting tentang bagaimana buah-buah tersebut ditanam.
Melansir Brightside, setiap stiker pada buah memiliki kode yang disebut PLU Code atau singkatan dari Price Look-up Code.
Ada tiga kode yang berbeda, dan rangkaian angka-angka yang tertera mengidentifikasi apakah buah tersebut ditanam secara konvensional, organik atau telah mengalami rekayasa genetik.
1. Kode terdiri dari empat digit angka yang dimulai dengan angka 3 atau 4.
Jika hanya ada empat digit angka di stiker, maka itu berarti buah (atau sayuran) diproduksi dengan bantuan teknik agronomi yang modern atau konvensional.
Artinya bibit buah ditanam, diberi pupuk, pestisida, dan kemudian dipanen.
2. Kode lima digit angka yang diawali dengan angka 9.
Jika Anda melihat kode semacam ini, buah itu berarti tumbuh dengan menggunakan metode pertanian lama nenek moyang kita.
Artinya buah ini ditanam dengan tangan mereka sendiri dan tanpa bahan kimia.
Buah ini adalah produk organik.
3. Kode lima digit angka yang diawali dengan angka 8.
Bila Anda melihat stiker ini, artinya penanaman buah dilakukan dengan rekayasa genetik.
Ini adalah makanan transgenik yang terus menyebabkan begitu banyak kontroversi.
Penelitian menunjukkan bahwa melon, pisang, dan pepaya adalah jenis buah yang ditanam dengan rekayasa genetik yang paling sering.
4. Jika buah tidak memiliki kode PLU.
Kebanyakan orang mencoba untuk menemukan buah tanpa stiker.
Tapi ini benar-benar bisa berbahaya.
Buah yang diimpor dari luar negeri harus selalu diberi label atau stiker dengan cara ini.
Jika tidak ada label, kemungkinan itu dihapus karena alasan tertentu - dan tentu saja itu bukan sebuah keuntungan bagi konsumen.