News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inilah 3 Jenis Batuk pada Bayi dan Perbedaannya

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi.

TRIBUNNEWS.COM - Batuk adalah cara tubuh melindungi dirinya sendiri, demikian menurut Howard Balbi, MD, salah satu dokter ahli penyakit menular di Nassau County Medical Center.

Batuk biasa dilakukan oleh tubuh untuk membersihkan saluran tenggorokan.

Namun, hal ini akan normal terjadi pada bayi berusia 1 tahun ke atas. Bayi usia kurang dari 4 bulan jarang mengalami batuk. Jika ia batuk, berarti ada hal serius yang terjadi pada dirinya.

Mama pasti sulit untuk mengenali batuk pada bayi, sebab bayi usia 4 bulan tentu belum mampu berkomunikasi.

Bisa jadi ia hanya mampu batuk dan menangis untuk menunjukkan rasa sakitnya. Oleh karena itu, Mama perlu mengenal lebih jauh jenis batuk pada bayi.

1. Batuk ringan
Batuk ringan terjadi dikarenakan cuaca yang dingin. Tanda-tanda bayi mengalami batuk ringan antara lain hidungnya tersumbat dan mengalami sakit tenggorokan.

Suara batuknya terdengar seperti batuk kering. Gejala lain ialah terdapat sedikit lendir dan mengalami demam di malam hari. Jika mengalami tanda seperti itu, berarti si kecil sedang menderita batuk biasa yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang masuk ke dalam tenggorokan. 

Untuk meredakan batuk ringan, Mama tidak disarankan memberikannya obat batuk. Sebab menurut American Academy of Pediatrics, pemberian obat batuk dan flu pada bayi tidak akan mampu untuk menyembuhkan batuknya.

Untuk meredakan batuknya, Mama bisa memberikan campuran madu dan jeruk nipis bagi bayi yang sudah berusia 1 tahun ke atas. Untuk bayi di bawah satu tahun, Mama bisa memijatnya dengan minyak telon agar ia tetap hangat.

2. Batuk menggonggong
Batuk jenis ini menjadi gejala infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus pada saluran pernapasan atas yakni tenggorokan.

Hal ini menyebabkan tenggorokan bengkak dan menghambat saluran pernapasan.  Bayi yang mengalami infeksi akan sering terbangun di malam hari dengan suara seperti menggonggong dan mengalami kesulitan bernapas.

Untuk menyembuhkannya, Mama bisa memintanya menghirup uap dari air hangat. Selain itu, Mama bisa membawanya ke luar rumah untuk menghirup udara segar. Jika tak kunjung pulih, Mama harus membawanya ke dokter.

3. Batuk dengan suara pernapasan yang berbunyi
Asma didahului dengan gejala batuk dan flu. Namun, batuk dan flu ini tidak hanya disebabkan oleh virus.

Batuk dan flu ini biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan seperti debu. Asma sebenarnya tidak banyak terjadi pada usia di bawah 2 tahun. Namun, ada beberapa anak di bawah 2 tahun yang mendapatkan asma karena faktor keturunan serta bawaan sejak lahir.

Gejala awal si kecil menderita asma ialah suara batuk yang diikuti dengan suara pernapasan yang berbunyi. Nafas yang berbunyi mungkin bukan tanda si kecil asma, melainkan tanda ada yang sesuatu yang lain selain batuk.

Selain itu, asma juga ditandai dengan mata gatal dan berair. Asma membuat si kecil bernapas dengan menggunakan mulut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini