TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cidera yang tidak ditangani secara benar bisa mengakibatkan penurunan performa altlet.
Apabila cidera tidak ditangani secara benar bisa mengakibatkan penurunan performa atlet itu bahkan bisa mengakibatkan selesainya karir atlet itu.
Dari berbagai macam cidera olahraga, Anterior Cruciate Ligament (ACL) menjadi momok atlet.
Ini terjadi karena cidera ini tidak dapat berregenerasi.
"Artinya saat terjadi kerusakan, tubuh tidak dapat melakukan perbaikan secara alami," kata dr Bobby N Nelwan Sp OT dari Royal Sport Medicine Centre di Jakarta belum lama ini.
Baca: Berada di Jepang, Irfan Bachdim Ternyata Alami Cedera Ligamen
Cidera ACL bisa berupa putus atau robek yang mengakibatkan sendi lutut menjadi tidak stabil.
dr I Gusti Made Febry Siswanto, MD selaku ahli orthopedic, Sport Injuries dan Arthroscopy Surgeon Rumah Sakit Royal Sport Medicine Center mengatakan banyak atlet yang mengalami cedera harus mengakhiri karena tidak ditangani dengan baik.
“Sangat disayangkan jika ada atlet yang harus terhenti kariernya setelah mengalami cedera ini. Padahal cedera ini bisa dipulihkan dan atlet bisa kembali berkompetisi,” ujarnya.
Rumah Sakit Royal Sports Medicine Centre telah memberikan pelayanan penanganan cidera ligamen ini dan untuk penyembuhan butuh waktu enam bulan.
Baca: Bastian Schwensteiger Butuh Waktu yang Lama untuk Sembuhkan Cedera Ligamennya
“KIta menarik jaringan yang rusak dan memperbaikinya lalu menanam kembali," katanya.
Dalam proses pemulihan itu, pasien disarankan tidak melakukan kegiatan berat yang melebihi kekuatan jaringan tersebut.
Memasuki tiga tahun berdirinya Royal, banyak atlet yang pernah ditangani diantaranya ada nama atlet sepakbola seperti Boaz Salosa, M Nasuha, Abdul Rahman Lestaluhu, Adi Putra Sobar dan Greg Nwokolo.
Dari basket afa Ardian Ariyadi, Agus Sunarya, Chistian Ellis, Kadek Pratitta citra dewi, Julianto Gandhi sucipto, Sarce Nensi Buaim, Jeremy Christoper, Yulindawati dan sebagainya.