Hal ini membuat perut tampak lebih datar dari pada anak-anak usia batita. Anak Ibu berada pada usia di mana ia tidak memiliki kekuatan otot dan struktur yang dimiliki oleh orang dewasa.
Kelengkungan tulang belakang yang benar-benar normal ini juga membuat perut menonjol.
Namun, tampilan perut buncit pada akhirnya akan memudar seiring berjalannya waktu.
Jangan Cemas, Itu Normal
Tak ada yang ingin menakut-nakuti orang tua baru, tapi Ibu juga tidak ingin terlalu mencemaskan masalah yang mungkin ada.
Ingatlah bahwa perut buncit si kecil benar-benar normal untuk seorang batita.
Namun, jika Ibu mulai memperhatikan bahwa perut batita lebih buncit dari biasanya, berilah perhatian pada situasi itu.
Sangat mungkin mereka tengah menuju lonjakan pertumbuhan. Kalau memang demikian, tonjolan yang berlebihan akan rata beberapa minggu kemudian.
Mereka bisa juga sedang mengalami kembung. Perhatikan ketidaknyamanan yang mengiringi perut gendut.
Ini bisa juga hasil dari konstipasi atau sejenis intoleransi makanan. Anak-anak yang intoleran terhadap laktosa akan mengalami diare dan kram, selain kembung.
Kesimpulan
Kemungkinan perut buncit pada batita sangat normal untuk usianya, tapi jika anak memiliki gangguan kesehatan yang berkaitan dengan perutnya, jangan abaikan intuisi Ibu.
Ibu bisa membawa anak ke dokter anak untuk melakukan pengecekan sebagai tindakan pencegahan awal. (Nakita/modern mom)