TRIBUNNEWS.COM - Gigi bungsu merupakan gigi geraham ketiga dan geraham terakhir yang tumbuh.
Letaknya berada di bagian paling belakang deretan geraham atas dan bawah.
"Umumnya, setiap orang memiliki benih gigi bungsu, meskipun waktu tumbuhnya berbeda-beda. Sama seperti gigi lainnya," kata drg. Adritia Pratami.
Fungsi gigi bungsu sebetulnya sama dengan gigi geraham lain.
Hanya saja, karena tumbuhnya yang paling lambat dan terakhir, maka ia hanya membantu fungsi geraham pertama dan kedua.
Contohnya ketika geraham pertama atau kedua rusak, tanggal, atau tidak bisa lagi berfungsi sempurna.
Lalu, mengingat sebenarnya tidak dibutuhkan, sebaiknya gigi bungsu dibiarkan atau dicabut?
Kenali Tandanya
Sebenarnya, tumbuhnya gigi bungsu merupakan sesuatu yang normal selama tidak muncul keluhan.
Ada yang merasa sakit di bagian rahang, sakit gigi, atau sering sakit kepala.
"Ini karena gigi bungsu menekan saraf. Pada beberapa kasus, begitu gigi bungsu dicabut, sakit kepala akan berhenti. Timbulnya pun berbeda-beda. Pada beberapa orang, gigi bungsu malah keluar di usia-usia 30 tahunan tanpa keluhan berarti," lanjut Tia.
Bagi siapapun yang mulai merasa gigi bungsunya tumbuh, Tia menyarankan agar segera ke dokter gigi.
Dokter akan melakukan foto X-Ray untuk melihat apakah gigi bungsu tumbuh dengan baik atau tidak.
Selain itu, jika sudah mulai ada tanda-tanda gusi bengkak, sakit, dan terasa ada yang mengganjal di bagian belakang, lebih baik segera mencari tahu penyebabnya ke dokter gigi.
Dokter akan memutuskan, apakah gigi bungsu sebaiknya dibiarkan atau dicabut.
Namun yang biasanya dilakukan adalah tindakan mengangkat gigi bungsu, atau cukup dengan operkolektomi (operasi kecil membuka gusi dengan sayatan).
"Kalau rahangnya cukup, posisinya oke, biasanya cukup dilakukan operkolektomi," kata Tia.