TRIBUNNEWS.COM – Penelitian terbaru menunjukkan jika bahan-bahan yang digunakan untuk membentuk sabun dan pasta gigi ternyata menyebabkan resistensi antibiotik dan memicu menyebarnya superbug.
Adalah triklosan yang menjadi biang itu semua.
Periset menemukan bahwa bahan kimia yang ditemukan di sabun, pasta gigi, dan produk pembersih itu bisa membuat bakteri lebih kebal terhadap antibiotik.
Sebuah penelitian baru di Inggris menemukan bahwa bakteri yang terpapar triklosan bisa menjadi lebih tahan terhadap kelompok antibiotik yang dikenal sebagai kuinolon.
Kuinolon adalah antibiotik umum yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, sinusitis, bronkitis, dan pneumonia.
Peringatan tersebut datang hanya setahun setelah penggunaan triclosan dalam sabun antibakteri dilarang oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.
Apa itu triklosan?
Triklosan adalah bahan 'aktif' dalam banyak sabun dan produk pembersih yang diklaim memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
FDA melarang produk kimia dari produk konsumen setelah ilmuwan mengungkapkan bahwa tidak ada gunanya membunuh kuman selain menggunakan air panas dan sabun biasa.
Meski begitu, bahan ini masih bisa ditemukan di berbagai produk rumah tangga, termasuk sabun, pasta gigi dan mainan anak-anak.
Padahal, para peneliti telah menemukan bukti bahwa bahan kimia tersebut dapat dikaitkan dengan peningkatan resistensi antibiotik.
Peneliti yang mempelajari kuman perut E. coli di laboratorium menemukan bahwa triklosan dapat menyebabkan resistensi antibiotik melalui fenomena yang dikenal sebagai 'cross resistance'.
Cross-resistance adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana paparan satu zat dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap zat serupa yang belum pernah ditemui sebelumnya.
Periset menemukan bahwa bakteri yang terpapar triklosan juga dapat berevolusi melawan kuinolon.