News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Anggap Remeh Rasa Nyeri Pinggang, Ini Alasannya

Penulis: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Pada prakteknya, teknik MISS dibagi menjadi dua, yakni teknik Fusion yang masih menggunakan implan seperti screw, cage, dan sebagainya.

Juga teknik Non-Fusion yang menangani permasalahan tulang belakang sealami mungkin tanpa ada implan.

Perkembangan metode MISS kini lebih menggunakan teknik Non-Fusion.

Arahnya adalah Endoscopy, mulai dari Micro Endoscopic Discectomy, serta terkini yakni Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD).

dr Harmantya menyebut kedua update metode tersebut memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan baik bagi dokter dan tenaga medis, maupun bagi pasien. 

Untuk PELD, metode ini merupakan full Endoskopi, artinya tindakan dilakukan dengan sayatan yang seminimal mungkin, maksimal sayatan hanya 8mm dan menggunakan camera endoskopi.

"Dengan begitu tindakan bisa dilakukan dengan bius lokal, kondisi pasien yang sadar dan one day care,” ujar dr. Harmantya.

Dengan perkembangan metode tersebut, pasien tentu menjadi lebih diuntungkan. Dengan sayatan atau bahkan tanpa sayatan, skala waktu recovery akan menjadi jauh lebih cepat.

“Logikanya, dengan sayatan yang minim rasa sakit akan jauh lebih ringan. Dengan begitu pemulihan akan lebih cepat. Waktu stay di rumah sakit juga akan lebih singkat, dampaknya biaya yang dikeluarkan pun akan menjadi lebih murah,” papar dr. Harmantya.

Meski begitu tak dipungkiri, masih banyak pasien yang lebih memilih ‘diam’ atas keluhan pada tulang belakangnya dibanding dilakukan tindakan. Alasan mulai dari biaya yang mahal hingga ketakutan akan terjadi kelumpuhan akibat operasi. Padahal menurut dr. Harmantya, hal itu tidak sepenuhnya benar.

Mengenai biaya, sebenarnya merupakan hal yang relatif. Semakin dini terdeteksi, penanganan akan semakin mudah. Biayanya pun akan semakin murah.

"Sedangkan rasa takut akan kelumpuhan, itu adalah pemikiran yang salah kaprah. Kita ambil contoh HNP, tindakan yang diambil adalah pada bagian Lumbal 4–5, atau bagian bawah," katanya.

Secara teori pun bila terjadi kesalahan saat tindakan operasi, saraf yang terganggu adalah saraf bagian pergelangan kaki atau jempol kaki.

"Teknologi semakin canggih, kita melakukan operasi dengan layar monitor yang sangat besar, saraf-saraf terlihat dengan sangat jelas,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini