TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tulang belakang (spine) pada manusia tersusun dari 32 ruas tulang, dan dibagi menjadi lima segmen utama meliputi susunan tulang cervical/ leher, thorakal, lumbar/ tulang punggung bawah, sakral dan coccyx/ tulang ekor.
Ruas-ruas tulang belakang berjajar rapi, kecil diatas dan membesar di bawah hingga sakral.
Selain menyangga tubuh dan menopang berat kepala, tulang belakang berfungsi sebagai tempat melekatkanya otot dan saraf-saraf penting.
Diantara ruas tulang belakang, terselip jaringan lunak yang disebut diskus intervertebra/ diskus spinal, fungsinya sebagai peredam kejut dan menjaga fleksibilitas tulang belakang untuk memudahkan semua gerakan tubuh.
Inti diskus vertebra, teksturnya lebih lembut dibandingkan sisi bagian luar (anulus), yang berfungsi melindungi inti diskus yang berupa gel yang dalam istilah kedokteran disebut nucleus pulposus.
Baca: Adanya Penggunaan Gas Racun Syaraf VX untuk Membunuh Kim Jong Nam Disebut Hanya Karangan Korsel
Diskus invertebra, saat masih anak-anak memiliki cairan yang cukup banyak dan fleksibel menopang ruas-ruas tulang belakang.
Seiring dengan bertambahnya usia, bagian dari proses penuaan, cairan diskus mengalami penurunan. Dampaknya anulus menjadi lebih keras dan gampang pecah.
Dipicu aktivitas fisik berlebih atau trauma, diskus vertebra dapat mengalami kerusakan, berupa herniasi (tonjolan tak normal) sehingga disebut herniasi diskus vertebralis.
"Kondisi ini akan mengganggu saraf di sekitar tulang belakang, menimbulkan sensasi nyeri, baal atau kelemahan pada bagian lengan atau tungkai," kata dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, pakar nyeri Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Onta Merah, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Dikatakannya, Herniasi diskus vertebralis, yang menyebabkan penekanan pada saraf sekitar, ini yang kemudian dikenal masyarakat sebagai saraf terjepit (herniated nucleus pulposus/HNP).
Baca: Kini Hadir Kursi yang Mampu Atasi Sakit Tulang Belakang
“Herniasi diskus ruas tulang lumbar lebih sering terjadi, karena ruas tulang lumbarlah yang menopang berat tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari,” ujarnya.
Meski demikian herniasi diskus juga dapat terjadi pada susunan ruas tulang cervical, sakral dan thorakal, namun jumlahnya lebih sedikit.