TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit jantung koroner menempati urutan kedua dari 10 penyakit mematikan yang ada di Indonesia.
Sayangnya masih banyak pasien yang takut untuk melakukan deteksi dini guna pencegahan dari gangguan jantung koroner yang disebabkan adanya plak arteroksklerosis atau pengapuran lemak dan melekat di pembuluh darah jantung.
Dr. Emanoel Oepangat, SpJP, FIHA, dokter spesialis jantung di rumah sakit Siloam TB Simatupang Jakarta, selain perilaku hidup sehat, terutama bagi yang telah berusia senja, cara yang paling ampuh guna menghindari kematian mendadak akibat serangan jantung adalah diadakan intervensi tindakan melalui pemasangan ring atau stent.
"Pemasangan ring atau stent dilakukan untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat agar aliran darah ke jantung menjadi lancar kembali," kata Emanoel, saat berdiskusi bersama media dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia di RS Siloam TB Simatupang di Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Baca: Penumpangnya Kena Serangan Jantung, Bus Semarang-Surabaya Belok ke RSUD Demak
Emanoel Oepangat menerangkan proses pemasangan ring seperti pemasangan infus, yaitu memasukan balon yang kemudian dikembangkan agar pembuluh darah melebar kemudian dilakukan pemasangan ring atau stent.
"Balonnya tadi kemudian dikeluarkan. Lalu, dipasang stent sebagai alat penyangga dinding pembuluh darah supaya tidak menyempit lagi," papar Emanoel.
Direktur RS Siloam TB Simatupang, Dr Marganda Pasaribu turut mengingatkan, kampanye hari jantung sedunia yang dilakukan Siloam guna membantu pemerintah dalam meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan akan pentingnya pola hidup sehat dan deteksi dini jantung koroner.
"Deteksi dini adalah langkah utama. Namun jika sudah terdeteksi adanya jantung koroner maka cara terbaik adalah melalui pemasangan ring guna mencegah dari serangan jantung mendadak," imbuh Marganda Pasaribu.
Dalam memperingati Hari Jantung Sedunia 2017, Siloam Hospital selaku rumah sakit swasta berstandar internasional turut mengadakan kegiatan edukasi yaitu media gathering untuk media (28/9), donor darah (29/9) dan edukasi jantung bagi masyarakat dan keluarga pasien (30/9).