TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upaya pengobatan kanker, ada tiga komponen penting yang menjadi penentu keberhasilannya.
Menurut Dr Ang Peng Tiam, seorang dokter kanker dari Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, diagnosa kanker memang kerap diartikan sebagai kematian, yang membuat banyak penderitanya berpikir bahwa ajal segera menjemput mereka.
Padahal, kanker itu tidak sama dengan kematian, sebab kesembuhan bukan menjadi hal yang mustahil untuk didapatkan penderitanya.
Dr Ang, ketika ditemui di Setiabudi, Jakarta, Jumat (3/11/2017), mengatakan ada tiga komponen penting yang menjadi faktor keberhasilan pengobatan kanker.
Baca: Sandiaga Beberkan Alasan Bikin Sayembara Sepatu
"Pertama, komponen medis, yaitu dokter dan ilmu pengetahuan medis yang diterapkan. Maksudnya, apakah yang dilakukan dan dokter yang menangani sudah melakukan yang terbaik atau tidak," jelasnya.
Lalu, yang kedua adalah komponen pasien, yaitu mental dan sikap positif penderita kanker dalam menanggapi penyakitnya dan berusaha bertahan hidup.
"Meskipun tidak nafsu makan, tetap makan. Meskipun lemas, tetap mau bergerak dan berolahraga. Jadi ada keinginan untuk sembuh dan berjuang untuk tetap hidup," lanjutnya.
Baca: Pee Wee Gaskin dan Base Jam Ramaikan Konser Suara Antikorupsi 2017 di Plaza Festival
"Ketiga, komponen Yang Maha Kuasa. Jika dua poin sebelumnya sudah positif, tapi sudah ditakdirkan Tuhan untuk sampai di situ saja, mau bagaimana lagi?" tutur Dr Ang.
Dr Ang menegaskan bahwa dokter bukanlah komponen keseluruhan dalam pengobatan kanker, sebab mereka hanyalah satu bagian dari tiga komponen penting.
Karena itu, jika pengobatan yang dilakukan terhadap seorang penderita kanker tak berhasil, itu bukan sepenuhnya kesalahan dokter.
Sebab, jika berhasil pun belum tentu penderita tersebut pulih 100 persen, lantaran banyak dari mereka cenderung semakin khawatir akan kesehatannya.
"Batuk sedikit dikira kanker sudah merambat ke tenggorokan. Pinggang sakit dikira kanker sudah pindah ke tulang," kata Dr Ang lagi.