News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjelasan Mengapa Super-Orgasme Bisa Berujung pada Kebutaan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM - Banyak yang paham kalau super-orgasme bisa membuat terlena. Tapi harap diperhatikan, hal itu juga bisa membuat … buta!

Benar, mencapai klimaks tingkat tinggi benar-benar bisa membuat pembuluh darah di mata tersumbat dan menyebabkan gangguan penglihatan.

Dan itulah yang terjadi pada seorang laki-laki malang dari Southampton, sebuah kota pelabuhan di barat daya London, Inggris.

Laki-laki 29 tahun itu pergi ke rumah sakit setelah mendapati sebagian penglihatannya terganggu di mata kirinya.

Ia bilang kepada dokter bahwa ia baru saja mendapatkan hubungan seks yang sensasional pada malam sebelumnya. Ia tidak sadar ketika paginya penglihatannya mulai terganggu.

Dokter lalu memeriksanya dan menemukan perdarahan di matanya yang disebabkan oleh tekanan tinggi saat ia mengalami orgasme.

“Selama orgasme, valvasa manoeuvre (menahan napas untuk mencegah orgasme) dapat menyebabkan peningkatan tekanan vena retina secara tiba-tiba sehingga terjadi pecahnya pembuluh darah dan retinopati hemoragik,” tulis sebuah laporan di British Medical Journal.

Pada dasarnya, tekanan yang kuat saat klimaks menyebabkan tekanan di belakang retina secara tiba-tiba dan mengakibatkan pembuluh darah meledak.

Pembuluh yang meledak kemudian mengalangi penglihatan di mata. Begitulah yang terjadi pada laki-laki Southampton itu.

Laporan di British Medical Journal juga menyebut bahwa laki-laki lebih cenderung menahan napas untuk menghalangi diri mereka ejakulasi.

Tapi mereka tidak sadar, itu justru bisa membahayakan diri.

Tapi jangan panik, laki-laki tersebut sudah pulih kembali.

Darah di matanya diserap kembali ke tubuhnya secara alami dan ia bisa melihat menggunakan mata kirinya lagi.

“Efek otonom dari orgasme pada mata sudah diketahui dan dikaitkan dengan patologi okular lainnya, termasuk glaukoma sudut tertutup (kerusakan saraf optik akibat tekanan tinggi),” laporan tersebut menyimpulkan. Moh Habib Asyhad/Intisari-Online.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini