TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Muncuknya korban penyakit difteri di Tangerang ternyata tak lepas dari masalah pencegahan penyakit mematikan ini.
Khusus di Kota Tangerang, jumlah kasus difteri sampai dengan tanggal 5 Desember 2017 sebanyak 7 orang. Semua pasien sudah sembuh dan dipulangkan ke rumahnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Lisa Puspadewi.
Ia pun menjelaskan masalah utama yang menyebabkan seseorang terjangkit difteri.
"Masalahnya orangtua tidak mengizinkan anaknya untuk diimunisasi. Dan orangtua juga banyak yang anti-vaksinasi," ujar Lisa kepada Warta Kota, Kamis (7/12/2017).
Padahal program imunisasi sudah diprioritaskan oleh Pemerintahan Kota Tangerang.
Semua anggaran juga dibebankan ke APBD. "Jadi imunisasi ini kami berikan secara gratis," ucap Lisa.
Menurutnya, program imunisasi itu juga digelar secara rutin. Dilaksanakan di Posyandu maupun kunjungan ke rumah masyarakat.
"Kami juga sudah melakukan langkah-langkah terkait kejadian luar biasa (KLB) difteri," kata Lisa.
Baca: Ganasnya Difteri Makan Korban! Seorang Bocah di Tangerang Meninggal Setelah Dirawat di Ruang Isolasi
Langkah-langkah tersebut di antaranya komunikasi informasi dan edukasi (KIE), edukasi melalui spanduk atau poster, surat edaran kewaspadaan, serta penguatan jejaring konsolidasi dengan pendidikan dan kesehatan. Jika terjadi kasus, segera rujuk ke rumah sakit.
"Harus diperiksa juga di sekitar lingkungan. Pemeriksaan tenggorokan untuk memastikan kuman penyebab. Minum obat dari tenaga medis," paparnya.
Seorang pasien pengidap difteri dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (7/12/2017) di RSUD Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, bocah tersebut sempat mendapatkan perawatan di ruang khusus.
"Ada satu orang yang meninggal dunia karena penyakit difteri. Pasien yang meninggal atas nama Rustam berusia 6 tahun," kata Staf Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Lilik, kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network), Kamis (7/12/2017).
Seperti diketahui wabah difteri ini sudah termasuk kejadian luar biasa (KLB) di Tangerang.
Difteri merupakan penyakit yang menular dan berpotensi mengancam jiwa.
(Wartakotalive.com/dik/faf)