TRIBUNNEWS.COM - Banjir mulai dirasakan warga di sejumlah kawasan di Jakarta.
Apalagi hingga saat ini hujan masih terus turun di wilayah Bogor, sehingga dapat menambah debit banjir Sungai Ciliwung.
Sebagai ibu yang memiliki anak kecil, saat banjir seperti ini memang dibutuhkan kewaspadaan ekstra.
Kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dampak banjir dapat terjadi seminimal mungkin. Salah satunya adalah masalah kesehatan.
Seperti yang Kita ketahui bersama, banyak penyakit yang mengintai akibat terjadinya banjir.
Salah satu penyakit yang mengintai dan menjadi penyakit langganan anak ketika banjir adalah penyakit tifus (demam tifoid).
Demam tifoid adalah demam akut yang disebabkan bakteri Salmonella Enterica Serotype Typhi.
Demam tifoid masih sering mengancam orang-orang dengan lingkungan bersanitasi buruk.
Baca: Katarak Sejak Lahir, Anak Asri Welas Masih Harus Jalani Operasi Ini Agar Penglihatannya Jelas
Sanitasi buruk bisa membuat bakteri penyebab penyakit ini, Salmonella typhi, mencemari makanan dan minuman.
Jika seseorang terkena penyakit ini, mereka akan menderita gejala demam, sakit perut, sembelit, diare, dan sakit kepala.
Selain itu anak tampak lemah dan lesu.
Peningkatan suhu bertambah setiap hari dengan teratur.
Pengobatan demam tifoid dilakuka dengan pemberian obat-obatan oleh dokter, banyak beristirahat di tempat tidur, tak banyak bergerak, serta minum cukup air putih.
Waktu penyembuhan bisa makan waktu 2 minggu hingga satu bulan.
Penderita juga dipantang mengonsumsi makanan berserat tinggi, juga makanan yang berisiko menimbulkan kontraksi pada pencernaan seperti makanan pedas atau asam.
Pasien dianjurkan mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti daging, telur, susu, tahu, tempe, dan lain-lain. Hal ini dapat membantu daya tahan tubuh sehingga waktu penyembuhan pun semakin cepat.
Untuk mencegah penyakit tifus dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi tifoid setiap 3 tahun, anak diajarkan hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan.
Semoga Si Kecil selalu sehat ya Moms.