News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menurunkan Demam Dengan Kompres Dingin Ternyata Keliru, Ini Bahayanya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengompres menggunakan air dingin tidak akan efektif menurunkan suhu tubuh saat anak demam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah saat ada anggota keluarga yang sakit, Anda sering mengompresnya dengan air dingin?

Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan. Ketika seseorang demam, biasanya banyak orang akan melakukan kompres dingin.

Padahal ini sangat tidak dianjurkan? Mengapa? Ini alasan yang telah dipaparkan Hello Sehat .

Kompres merupakan tindakan yang biasa dilakukan orangtua ketika anak demam namun tidak akan efektif menurunkan suhu tubuh jika menggunakan air dingin.

Jika seseorang demam, yang dianjurkan adalah kompres air hangat, bukan dingin. Hal ini untuk memindahkan suhu panas pada tubuh.

Sejumlah orangtua memang sering kali salah kaprah dalam melakukan kompres.

Beberapa orangtua diketahui mengompres anak yang demam dengan merendam kain ke dalam wadah air berisi es batu.

Baca: Bengkel Terbakar Diduga Akibat Kompresor dan Botol Bensin Meledak

Kain yang dingin itu kemudian diletakkan di dahi anak.

Suhu tubuh memang akan berpindah dari yang tinggi ke suhu yang lebih rendah.

Akan tetapi, kompres air dingin justru dapat menutup pori-pori sehingga menghambat berpindahnya suhu tubuh.

Mengompres dengan air dingin membuat panas tubuh jadi tidak berpindah.

Kompres dingin juga bisa menyebabkan perpindahan suhu yang cepat, dan hal itu tentu tidak baik.

Cara mengompres demam yang baik juga bukan diletakkan di dahi atau kening karena terhalang oleh tengkorak kepala.

Kompres yang efektif seharusnya diletakkan di lipatan-lipatan, seperti ketiak, agar panas keluar lewat pori-pori tubuh.

Di salah satu bagian otak tepatnya di bagian hipotalamus, terdapat pusat pengatur suhu atau disebut termoregulator.

Jika suhu tubuh terlalu tinggi, pusat pengatur suhu ini berusaha menurunkan suhu tubuh.

Baca: Inilah 4 Buah yang Mujarab Redakan Demam

Jika suhu tubuh terlalu rendah, maka pusat pengatur suhu ini akan merespon dengan menaikkan suhu tubuh.

Itu sebabnya, seseorang yang saat demam dikompres dengan air dingin atau es akan lebih demam saat kompres dihentikan. Karena saat di kompres air dingin atau es, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu di sekitar sedang dingin, dan tubuh harus segera dihangatkan.

Jika panas tidak turun dengan cara kompres, sebaiknya segera dibawa ke dokter.

Adapun kompres dingin, lebih tepat dilakukan untuk masalah peradangan atau pembengkakan. Misalnya, kompres dingin saat anak terjatuh.

Lantas, bagaimana cara tepat demam untuk menurunkan demam?

Berikut ini yang sebaiknya Anda lakukan saat menangani anak atau orang dewasa yang demam.

Ukur suhu
Mengukur suhu tubuh dengan termometer merupakan langkah pertama terbaik yang bisa Anda lakukan saat ada anggota keluarga yang demam. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan angka akurat sehingga dapat mengambil langkah tepat dalam penanganan demam.

Suhu normal tubuh adalah 36,5-37,5 derajat celsius. Bila suhu tubuh melebihi 37,5 derajat celsius, maka dapat dinyatakan demam.

Jika suhu di atas 37,5 derajat celsius
Anda dapat memberikan obat penurun panas, tetapi terlebih dahulu tanyakan kepada dokter tentang pilihan obat dan dosis. Selalu pastikan orang yang mengalami demam mendapat banyak cairan dan istirahat.

Memandikan atau membasuh dengan air hangat dapat membantu menurunkan suhu. Jangan gunakan air dingin, es, maupun alkohol untuk meredakan panas.

Pemantauan
Seorang anak sebaiknya tidak pergi ke sekolah terlebih dahulu bila suhu masih tinggi. Hubungi dokter jika demam berlangsung selama lebih dari satu hari, semakin tinggi, atau Anda prihatin dengan kondisi yang semakin buruk.

Untuk suhu yang tinggi dalam jangka waktu lebih dari dua hari, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam, seperti cek darah. (hellosehat.com/eko sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini