News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Riset Ahli Pangan IPB: Mengkonsumsi Dua Jenis Kerang Ini Berpotensi Cegah Penyakit Diabetes

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerang yang jumlahnya melimpah di daerah tropis seperti Indonesia menjadi sumber protein hewani yang baik dan murah bagi masyarakat.

Laporan Reporter Tribunnews Bogor, Yudhi Maulana Aditama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor perikanan saat ini masih melakukan eksplorasi pada hasil laut seperti tuna, udang dan rumput laut, sedangkan berbagai jenis moluska masih belum diminati untuk dikembangkan.

Salah satu contoh moluska adalah kerang yang jumlahnya melimpah di daerah tropis dan sumber protein hewani yang baik dan murah bagi masyarakat.

Profesor Nurjanah, peneliti dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan daging kerang merupakan makanan yang memiliki kandungan protein tinggi, nilai kalori rendah, rendah lemak atau rendah kolesterol dengan proporsi yang lebih rendah pada lemak jenuh.

Selain itu, daging kerang juga mengandung asam amino esensial, vitamin B12 dan mineral penting seperti zat besi, seng dan tembaga.

“Keunggulan khas dari jenis kekerangan adalah zat gizi taurin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan," ujarnya.

Baca: Bangkai Harimau Ini Digantung Warga Setelah Berkeliaran Mendekati Sekolah di Madina

Baca: Kepala BIN Budi Gunawan Hadir di Acara Rakernas PDIP, Begini Penjelasan Institusinya

Manfaat taurin adalah untuk mencegah diabetes, mencegah kerusakan liver akibat alkohol, penyembuhan pada masalah penglihatan, menurunkan kadar kolesterol darah, menormalkan tekanan darah dan melawan penyakit hati.

Taurin juga sangat dibutuhkan pada saat perkembangan dan pertumbuhan.

"Oleh sebab itu taurin dapat ditemukan pada hampir semua susu-susu formula untuk bayi dan suplemen memiliki kandungan taurin,” ujar Profesor Nurjanah.

Ada beberapa jenis kerang yang kurang familiar dan belum banyak dikembangkan pemanfaatannya.

Misalnya, kerang tahu (Meretrix meretrix) di beberapa negara dijadikan sebagai indikator pencemaran logam berat dan untuk konsumsi.

Kerang salju (Pholas dactylus) dan keong macan (Babylonia spirata) merupakan salah satu komoditi ekspor.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini