News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pentingnya Vaksinasi HPV di Segala Usia

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemeriksaan Pap Smear untuk mengetahui kanker serviks.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jantung Ny. Budi (58 tahun, bukan nama sebenarnya) serasa berhenti berdetak ketika dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami kanker serviks stadium IB.

Bingung, sedih, tidak percaya, dan marah, bergejolak dalam dirinya apalagi tidak ada keturunan kanker dalam keluarganya.

Apa yang Ny. Budi adalah reaksi yang umum saat perempuan mendapat dirinya didiagnosis kanker serviks.

Ia beruntung, kankernya terdeteksi di stadium yang masih terbilang awal dan belum ada penyebaran (metastasis).

“Umumnya pasien datang pada stadium lanjut, karena di stadium awal tidak ada gejala,” ujar dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dalam sebuah diskusi ilmiah di Jakarta, Sabtu (24 Maret 2018).

HPV (Human Papilloma Virus), virus penyebab kanker serviks, menimbulkan beban kesehatan di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Kanker serviks menduduki peringkat dua kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia.
Berdasarkan INASGO National Cervical Cancer Registry (2012-2016), insiden tertinggi kanker serviks terjadi pada kelompok usia dewasa muda (usia 35-55 tahun), dengan total 5.216 perempuan dari 2012-2016. Diikuti kelompok usia dewasa tua (55-64 tahun), dengan total 1.561 perempuan.

Baca: Kapan Waktu Terbaik Melakukan Vaksin HPV Agar Terhindar dari Kanker Serviks?

Ada >200 tipe HPV, tapi tidak semuanya bisa menyebabkan kanker (tipe onkogenik/risiko tinggi).

Sebagian lagi tipe non onkogenik (risiko rendah), tapi bisa menyebabkan kutil kelamin namun bukan berarti “aman” bila mengalami infeksi HPV yang tipe non onkogenik.

“Sering juga terjadi infeksi campuran. Saya pernah menemukan sampai tujuh tipe HPV, gabungan onkogenik dan non onkogenik,” tutur dr. Andi.

Penyakit yang bisa ditimbulkan oleh infeksi HPV bukan hanya kanker serviks, tapi juga kanker vagina (60-90%), vulva (40%), orofaring (12-70%), bahkan juga kanker anal (>80%) dan kanker penis (45%) pada laki-laki. Juga kutil kelamin (100%).

Dipercaya bahwa kanker serviks dimulai dari permukaan serviks, dan seiring waktu berjalan makin ke lapisan dalam.

“Kalau infeksi menembus sel basal, terjadilah karsinoma invasif,” kata Andi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini