Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat melontarkan gurauan tentang hidupnya sebagai politikus di Indonesia.
Mengenakan kemeja batik, Thahjo naik ke podium untuk memberi sambutan pada Musyawarah Nasional BPOM dan Lintas Kementerian/Lembaga soal Pengembangan UMKM Obat Tradisional, Kosmetika dan Pangan Tradisional.
Baca: Para Korban Tuntut Jaksa Penjarakan Bos First Travel selama 20 Tahun
Mantan Sekjen PDIP itu pun tidak berkomentar banyak terkait tema acara tentang "Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan.
"Obat tujuannya membuat orang sehat. Minum obat harus sehat. Tapi obat oplosan ada juga jadi mati ketika dicampur minuman keras," kata Tjahjo di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Selatan, Senin (8/5/2018).
Ia meminta pihak kementerian dan lembaga terkait bersinergi untuk membantu BPOM intensifkan pengawasan terhadap obat dan makanan di seluruh Indonesia.
"Dari kondisi ini ada kerentanan beredarnya makanan ilegal, kadaluarsa dan palsu. Ini perlu pengawasan, pembinaan harus terus dilakukan secara periodik," ujarnya.
Pria asal Jawa Tengah itu melanjutkan pidatonya justru membahas program pemerintah Presiden Joko Widodo, seperti pembangunan jalan dengan aspal buton, proyek bendungan hingga soal revolusi industri 4.0.
Selang sekiranya 20 menit, Tjahjo pun kembali membicarakan soal kesehatan dan sosial di Indonesia.
Politikus itu menekankan pentingnya tindakan pengawasan terhadap produk-produk, khsususnya obat, kosmetik, dan makanan yang tersebar di Indonesia.
Baca: Cuti Bersama Lebaran sudah Diputuskan, Menaker Buka Suara Soal THR
"Mohon maaf, gagap saya biasa bicara topik politik, masalah pemerintah daerah. Ini diminta bicara kesehatan. Saya 40 tahun di politik. Memang hidup saya hidup tidak sehat," candanya disambut tawa dari peserta.
Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Penny K Lukito dan Kepala Bekraf Triawan Munaf.