TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Medical check up merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan di rumah sakit untuk memeriksa kondisi tubuh secara keseluruhan.
Selain sebagai pemeriksaan rutin, medical check up juga berguna untuk mendeteksi secara dini penyakit yang muncul di tubuh Anda.
Namun, banyak wanita yang mempertanyakan apakah medical check up saat haid dibolehkan?
Pasalnya, menstruasi sering kali datang tiba-tiba setiap bulannya.
Simak pemaparan yang diberikan Hello Sehat (hellosehat.com) berikut ini.
Meskipun pada setiap wanita siklus menstruasi berbeda-beda, umumnya perdarahan haid berlangsung selama 3-7 hari.
Nah, kedatangannya yang tiba-tiba dan bisa saja membuat perencanaan yang telah Anda buat sedikit berantakan, salah satunya rencana untuk medical check up.
Baca: 6 Gejala Ini Menandakan Tubuhmu Menua Lebih Cepat dari Usiamu, dari Kulit hingga Siklus Haid!
Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan melakukan medical check up saat haid tidak disarankan karena dapat mengganggu hasil tes.
Sebenarnya hal ini tidak dilarang, tapi sebaiknya ditunda sampai haid berakhir, yakni tujuh hari setelah menstruasi (bukan hari ke-7 setelah hari pertama perdarahan).
Pasalnya, salah satu prosedur wajib dalam pemeriksaan kesehatan adalah tes urine.
Tes urine dilakukan untuk mendeteksi penyakit tertentu di awal kemunculannya seperti penyakit ginjal, hati, infeksi saluran kencing, dan diabetes.
Dikutip dari Healthline, dokter akan menganalisis urine dengan tiga cara, yaitu pemeriksaan mikroskopis untuk memeriksa zat-zat kecil yang seharusnya tidak ada di dalam urine.
Kemudian pemeriksaan secara visual untuk memeriksa warna, bau, dan tampilan urine.
Lalu pemeriksaan dengan tes dipstick menggunakan strip plastik tipis yang akan ditandai dengan perubahan warna sesuai kandungan di dalam urine.
Untuk memeriksa kandungan urine secara akurat, tentu diperlukan urine murni tanpa tambahan apa pun di dalamnya.
Sedangkan saat Anda haid, urine kemungkinan besar bercampur dengan darah dan cairan keputihan.
Baca: Hobi Makan Sate, Remaja 17 Tahun Syok Saat Periksakan Masalah Urinenya! Ternyata Ini Hubungannya
Hal ini diakibatkan vagina dan lubang kencing jaraknya berdekatan sehingga sulit untuk mendapatkan urine yang tidak tercemari oleh darah haid.
Darah inilah yang nantinya bisa memengaruhi dan membuat hasil tes urine menjadi tidak akurat.
Adanya kontaminasi pada sampel urine bisa mengarah pada diagnosis positif palsu yang membuat dokter menyimpulkan adanya kerusakan pada sistem kemih Anda akibat adanya darah di urine.
Oleh karena itu, jika Anda sudah membuat jadwal dan tiba-tiba tamu bulanan Anda datang, sebaiknya segera bicarakan dengan petugas kesehatan Anda.
Namun, jika pemeriksaan kesehatan yang dilakukan bersifat darurat karena Anda sedang mengalami kondisi yang sangat parah, kemungkinan dokter akan tetap menjalankan tes urine.
Hal ini dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyebab dari masalah kesehatan yang sedang Anda alami berdasarkan gejala-gejala yang menyertainya.
Anda bisa menampung urine dengan menahan sementara laju menstruasi.
Caranya dengan menutup bukaan vagina menggunakan kain bersih atau handuk yang dapat menyerap darah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko urine terkontaminasi oleh darah.
Selain haid, hal apa lagi perlu diperhatikan sebelum pemeriksaan kesehatan?
Selain memerhatikan jadwal haid, Anda juga perlu mempersiapkan hal lainnya untuk membantu mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat.
Biasanya, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal berikut seperti daftar obat yang sedang dikonsumsi, baik obat dokter maupun herbal, gejala dan keluhan yang selama ini dialami, riwayat kesehatan dan operasi.
Kemudian berpuasa sesuai dengan anjuran dokter dan petugas medis, melepas semua perhiasan untuk melancarkan proses pemeriksaan.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau petugas medis sebelum Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan. Jangan sungkan untuk menanyakan hal-hal yang masih mengganjal dan ingin Anda tanyakan agar semua informasi dapat dengan jelas Anda dapatkan. (hello sehat)