Hal ini dapat terjadi akibat ritme sirkadian yang terganggu dan juga penekanan melatonin, menurut Tracy Bedrosian, seorang kandidat PhD pada departemen ilmu saraf di The Ohio State University di Colombus.
Kabar baiknya adalah bahwa gejala akan menghilang ketika kondisi pencahayaan normal kembali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidur yang Sehat, Dengan Lampu Menyala atau Mati?"
BERITA REKOMENDASI