Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Kontrasepsi se-Dunia akan diperingati masyarakat dunia pada 26 September 2018 esok.
Di Indonesia, pemerintah mempromosikan program Keluarga Berencana (KB) dalam upaya mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera.
Kebanyakan orang menganggap program tersebut hanya untuk membatasi proses reproduksi melalui slogan populernya "dua anak cukup."
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Andon Hestiantoro menyebutkan, ada enam manfaat lainnya dari program KB bagi keluarga, khususnya perempuan.
"Keluarga berencana bukan mengurangi jumlah penduduk, tetapi lebih kepada meningkatkan pemberdayaan perempuan dan anak," kata Andon dalam diskusi publik Hari Kontrasepsi Dunia bersama PT. Bayer Indonesia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo itu menjelaskan, manfaat pertama program KB adalah menghargai hak ibu dalam mengendalikan kesuburan.
Menurutnya, semua wanita perlu kesiapan mental dan fisik terkait kapan dirinya akan mengandung. Pun saat menyusui, seorang ibu perlu kesiapan untuk memberi ASI eksklusif selama enam bulan hingga dua tahun.
"Jadi bukan cuma kesiapan fisik. Bagaimana dia bisa membesarkan anak seutuhnya. Kalau tidak dipersiapkan, saya yakin enam bulan (setelah melahirkan) bisa hamil lagi. Lalu anak yang sedang menyusui gimana?," tanyanya secara retorik.
Kedua, KB dapat melindungi ibu dari gangguan kesehatan reproduksi yang bisa disebabkan karena hamil terlalu muda atau terlalu tua.
"Jika terlalu muda, terlalu tua atau jarak waktunya terlalu dekat bisa tingkatkan risiko preeklamsia atau lahir prematur;" paparnya.
Manfaat lainnya adalah melindungi hak anak agar terhindar dari gangguan tumbuh kembang dan gangguan kesehatan.
Kemudian, menurunkan risiko perempuan terkena kanker indung telur dan kanker endometrium.
"Ada yang bilang sebabkan kanker. Bukan menyebabkan, KB malah melindungi serta mencegah. Ibu saat lakukan kontrasepsi sering kontrol ke bidan, sehingga penyakit bisa dicegah atau terdeteksi dini," kata dia.
Program KB juga bisa menurunkan risiko penyakit radang panggul. "Ini sering dipengaruhi aktivitas seksual tidak nyaman, misalnya dengan pengidap gonorea, clamidya dan penyakit menular lainnya."
Terakhir, Andon mengatakan program KB dapat mengurangi tingkat depresi serta menjaga kondisi kejiwaan sang ibu.
"Jadi saya harap stigma soal program KB itu yang bilang buruk bisa terpatahkan. Ini bukan untuk mengurangi populasi penduduk, melainkan upaya menciptakan keluarga sehat dan sejahtera," pungkasnya.