TRIBUNNEWS.COM - Sejak 1 Oktober 2018 lalu, putri sulung Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie dikabarkan dirawat di rumah sakit karena terkena bakteri.
Nia Ramadhani menjelaskan Mikhayla Zalindra dirawat di rumah sakit karena terkena bakteri hingga muntah-muntah di sekolahnya.
"Tadi pagi baru di-USG. Di perutnya itu ada bakteri, karena salah makan gitu. Muntah di sekolah terus dipulangin. Nah dalam perjalanan pulang muntah lagi tiga kali. 10 kali dia muntah, makanan keluar semua,"
"Aku takut kan karena dikasih obat masih muntah akhirnya aku jadi dibawa ke UGD," ujarnya dilansir dari Grid.id, Rabu (3/10/2018).
Belajar dari kejadian ini, Nia Ramadhani mengaku ke depannya akan lebih berhati-hati saat memberikan makan pada anaknya.
Terlebih pada Mikhayla yang senang makan makanan cepat saji.
"Mikha juga suka makan junkfood restoran cepat saji, kalau adek-adeknya lebih banyak makan sayur.
Jadi benar deh kalau anak-anak emang butuh sayur, buah, jangan makan aneh-aneh," tegasnya.
Bukan rahasia lagi bila junkfood atau makanan cepat saji berbahaya untuk tubuh.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan jantung koroner.
Sebab makanan cepat saji biasanya mengandung lemak jenuh, gula, garam, dan kalori yang sangat tinggi.
Namun siapa sangka, bila ternyata tidak hanya makanan cepat saji yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Dilansir dari Web MD, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan beberapa daftar bahan makanan yang terlihat sehat tetapi ternyata sering menjadi pemicu sakit.
Berikut beberapa makanan yang dimaksud.
Daging ayam, sapi dan kalkun
Daging ayam, sapi dan kalkun yang dikonsumsi mentah atau setengah matang adalah sumber pasti untuk membuat seseorang sakit.
Sebab hampir semua daging unggas mengandung bakteri yang disebut campylobacter, yang menurut CDC adalah penyebab utama "penyakit diare" di Amerika Serikat.
Penyakit bakteri terkait daging yang dapat dipertanyakan lainnya termasuk salmonella, E. coli, Yersinia (umumnya ditemukan pada babi mentah), dan C. perfringens (salah satu bakteri yang paling umum yang menyebabkan keracunan makanan jangka pendek.)
Sayuran dan buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan kerap dijadikan menu diet harian untuk sebagian orang.
Meskipun terlihat sehat, tetapi sayangnya CDC menunjukkan bahwa variasi mentah sering dapat menyebabkan keracunan makanan dari kontaminasi dengan salmonella, E. coli dan bakteri listeria.
Hal ini disebabkan karena kulit terluar sayuran dan buah-buahan kerap menjadi tempat berkembang biak bakteri selama transportasi dari peternakan ke meja makan.
Terutama pada risiko kontaminasi silang di dapur.
Namun tenang saja Moms, ada beberapa cara untuk membersihkannya.
Memasak sayuran dengan matang dipercaya menjadi salah satu cara menghilangkan sebagian besar risikonya.
Baca Juga : Vaksin Tak Bisa Digantikan Oleh ASI, Obat Herbal, Ini Penjelasannya
Susu mentah dan keju
Susu mentah yang tidak dipasteurisasi dapat membawa banyak bakteri termasuk E. coli, listeria dan salmonella.
Selain itu produk susu lainnya yang lebih mungkin untuk menyembunyikan bakteri berbahaya adalah feta, keju brie dan camembert, queso fresco, es krim, dan yogurt.
Telur dapat terkontaminasi bakteri salmonella
AlexPro9500
Telur dapat terkontaminasi bakteri salmonella
Telur
CDC telah mengamati lebih dari 200 juta telur terkontaminasi salmonella yang tersebar luas.
CDC mengatakan bahwa salmonella sering tidak terdeteksi, bahkan untuk telur yang terlihat bersih dan tidak retak.
Oleh karena itu, memilih telur yang dipasteurisasi dapat membantu mengurangi risiko itu.
Kerang mentah dan makanan laut
Moms tentu sudah paham benar bahwa makanan laut mentah dapat menyebabkan sakit karena keracunan.
Namun dari semua jenis makanan laut, kerang mentah menjadi salah satu jenis yang lebih berisiko dibandingkan jenis lainnya.
Terbukti baru-baru ini, lebih dari 100 orang jatuh sakit di California setelah makan tiram mentah yang terkontaminasi dengan norovirus.
Kecambah
Kecambah dikenal baik memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya manfaat kesuburan.
Namun sayangnya, kondisi pertumbuhan kecambah yang hangat dan lembab, rentan untuk tempat berkembang biak sempurna untuk salmonella, E. coli dan listeria.
Untuk itu sebaiknya pastikan untuk memasak kecambah yang benar sebelum mengonsumsinya.
Tepung
Bahan makan terakhir dalam daftar CDC adalah tepung.
Hal-hal seperti adonan kue mentah sering menjadi sumber titik keracunan makanan, mengingat tepung dalam staples sebelum dimasak.
Jadi perhatikan dengan baik keamanan wadah menyimpan tepung di rumah.