TRIBUNNEWS.COM - Keguguran biasanya terjadi hanya dalam trimester pertama kehamilan. Sepuluh hingga 25 persen ibu hamil mengalami keguguran.
Ini mungkin alasan sebagian besar pasangan mengumumkan kehamilan setelah risiko keguguran mereda.
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan keguguran selama kehamilan:
1. Genetik
Masalah genetik bertanggung jawab sekitar 90 persen dari keguguran yang terjadi pada trimester pertama kehamilan.
Bayi mewarisi 23 kromosom dari setiap orangtua. Jika salah satu kromosom rusak atau hilang, dapat menyebabkan komplikasi dan keguguran.
2. Jenis infeksi tertentu
Kadang-kadang ibu hamil menderita infeksi leher rahim atau infeksi lain seperti mycoplasma, chlamydia, ureaplasma atau kencing nanah.
Semua jenis infeksi semacam ini terbukti berakibat fatal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sedang tumbuh dan dapat menyebabkan keguguran.
3. Kekurangan progesteron
Progesteron adalah hormon yang sangat penting selama kehamilan. Kadang-kadang saat tubuh tidak dapat menghasilkan jumlah yang cukup dari hormon ini dan keguguran dapat terjadi.
4. Gangguan pembekuan darah
Terkadang kelainan darah tertentu dapat terjadi pada perempuan. Kondisi ini dapat menyebabkan gumpalan di plasenta, selanjutnya dapat menghambat oksigen dan nutrisi untuk diteruskan ke janin yang menyebabkan keguguran.
5. Masalah anatomi