"Baru satu minggu kembali dari Palu. Minta di jemput di (bandara) Halim dua hari yang lalu, pinjam alat selamku (dan kemudian) minta diantar ke posko evakuasi JT610 di Priok," kenang Yosep.
Evakuasi Lion Air JT-610 menjadi misi kemanusiaan terakhir bagi Syachrul.
Penemu Badan AirAsia QZ 8501
Sebelumnya, Syachrul juga ikut dalam misi pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengalami kecelakaan, Desember 2014 lalu.
Bahkan, Syachrul merupakan satu dari sekian penyelam yang pertama kali menemukan badan pesawat dan enam korban di pesawat AirAsia.
Saat itu, penyelam menemukan pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak di perairan Laut Jawa.
Status Istri
Ucapan belasungkawa tak henti-hentinya mengalir untuk Syachrul melalui akun Facebook miliknya.
Salah satunya dari akun atas nama Lyan Kurniawati yang merupakan istri Syachrul.
"Allah lebih cinta padamu Sayangku, pahlawanku, imamku... Tunggu aku di jannahNya Insya Allah... terimakasih sayang, bimbingan dan didikanmu. Insya Allah kami teruskan dedikasimu dalam kemanusiaan," demikian status dari akun Lyan.
Sabtu pagi tadi, jenazah almarhum diterbangkan sekitar pukul 05.00 WIB dari Jakarta dan tiba di rumah duka tiga jam kemudian, di Jalan Bendul Merisi Gang VIII nomor 41, Surabaya, Jawa Timur.
"Tadi tiba jam 08.00 WIB," kata kakak ipar korban, Ibnu Abdillah di rumah duka, Sabtu (3/11/2018) dikutip dari TribunJatim.com.
Berdasarkan pantauan TribunJatim, di rumah duka telah berkumpul keluarga dan saudara untuk persiapan persemayaman jenazah Syachrul Anto.
Sang istri, Lyan Kurniawati mengatakan, Syachrul Anto dimakamkan di Surabaya pada siang hari tadi.