TRIBUNNEWS.COM - Bayi cegukan setiap waktu, haruskah Anda sebagai orangtua harus merasa khawatir? Bayi cegukan disebabkan oleh kontraksi diafragma dan penutupan cepat pita suara.
Penutupan cepat ini yang kemudian menciptakan suara cegukan. Namun bagi bayi, cegukan ini cenderung tidak mengganggu atau memiliki efek pada pernapasan bayi.
Cegukan sering terjadi pada bayi di bawah satu tahun. Bayi bahkan dapat cegukan ketika masih di dalam rahim, yang kadang-kadang mengkhawatirkan ibu hamil tetapi hal ini normal.
Cegukan sendiri juga tidak ada hubungannya dengan bernapas, karena terjadi kontraksi tiba-tiba dari diafragma yang disebabkan oleh rangsangan pada otot.
Menurut Lynnette Mazur, profesor pediatri di University of Texas Health Science Center di Houston, bayi cegukan biasanya disebabkan oleh makanan (ASI, susu formula, atau makanan lain).
"Ini mengganggu orangtua, tetapi tidak terlalu banyak pada bayi," kata Mazur.
"Kecuali cegukan mengganggu kegiatan sehari-hari seperti tidur atau makan, tidak perlu menemui penyedia layanan kesehatan," tambahnya.
Jika bayi sering cegukan, konsultasikan ke dokter, terutama jika diiringi muntah atau batuk dan tampaknya sangat rewel.
Selain itu, jika cegukan si kecil tidak bisa dikendalikan, atau sering terjadi setelah usia 1 tahun, bicaralah dengan dokter anak.
Cegukan yang tidak biasa dapat menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius, meski sangat jarang terjadi. Lalu, apa yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan cegukan pada bayi?
"Tidak banyak yang bisa Anda lakukan, dan mereka akan segera hilang," kata Mazur.
Jangan mencoba menyembuhkan cegukan dengan mengejutkan bayi, menekan bola matanya, mendorong ubun-ubunnya, atau menarik lidahnya, yang merupakan cara tradisional dalam beberapa budaya.
Karena masih tidak ada bukti jika metode-metode ini berhasil, dan Anda juga menyakiti si kecil dalam prosesnya.(*)