TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit jantung merupakan penyakit berbahaya bahkan merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Ario Soeryo Kuncoro, menyebutkan penyakit jantung bukanlah penyakit musiman dan pengidapnya terus bertambah.
Bahkan saat ini penyakit jantung tidak hanya menyerang yang sudah lanjut usia atau umur 50 tahun ke atas, masyarakat usia muda sekitaran umur 30 tahun pun mulai banyak yang terserang penyakit jantung.
"Kalau kita mengambil yang diatas 50 gakbisa gitu lagi, karena kita banyak dapatkan mereka yang datang ke rumah sakit kena serangan jantung umur 30-an, kelihatnnya sudah lebih menyebar," ujar Dokter Ario kepada Tribunnews.com.
Pemeriksaan kesehatan atau medical check up pun diperlukan untuk mengetahui kesehatan tubuh dan sangat disarankan sebagai langkah antisipatif untuk menghindari penyakit jantung.
Bagi yang memiliki penyakit jantung turunan atau ada anggota yang mengidap jantung sebaiknya intensif untuk cek kesehatan jantung.
Untuk waktunya minimal enam bulan hingga satu tahun sekali.
"Bagi mereka yang punya faktor resiko penyakit jantung tinggi, kita harap check jantungnya minimal enam bulan sampai setahun sekali," kata Dokter Ario.
Sedangkan bagi yang tidak memiliki riwayat sakit jantung atau pun faktor genetik cek kesehatannya bisa tidak begitu intensif, bisa setahun atau lima tahun sekali.
Tentunya walaupun tidak ada riwayat penyakit jantung, saat ada keluhan seperti sesak dada dan keringat dingin sebaiknya langsung memeriksakan ke dokter.
"Kalau mereka yang tidak ada keluhan, tidak ada faktor resiko, kita tidak sarankan check up terlalu sering, mungkin kalau ada keluhan atau lima tahun sekali," papar Dokter Ario.(*)
Baca: Terjebak kemacetan Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung?
Baca: 6 Bahaya yang Mengintai Bila Tidur Terlalu Lama, Berisiko Penyakit Jantung!