Pada 1980, Lapacho disebut-sebut memiliki "kandungan yang hampir tidak bisa dipercaya" karena dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kanker dan AIDS.
Hanya saja, ada kandungan aktif utama dalam Lapacho yang ditolak karena toksisitas, yaitu lapachol.
Zat ini dapat menyebabkan kematian pada manusia pada jumlah tertentu hingga menimbulkan efek terapeutik.
Selain itu, sifat antibiotik dan disinfektan yang kuat dari lapachola memungkinkan penggunaannya berhasil dalam kasus-kasus khusus.
Misalnya saja para pria di India menggunakan teh Lapacho, serta dari spesies lain dari Tabebuia, untuk mengobati penyakit akut.
Mereka menggunakannya sebagai ekspektoran antimikroba dan disinfektan, melawan pneumonia Pneumocystis pada pasien AIDS.