News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Memahami Tindakan untuk Penderita Kanker Prostat dan Kanker Penis

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. Richard Quek, Senior Consultant-Medical Onclogy dan dr. Poh Beow Kiong Ahli Urologi dari Parkway Cancer Center (PCC) ditemui di Sheraton Gandaria, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dua kanker yang bersarang di bagian kelamin pria yakni kanker prostat dan kanker penis memiliki laju perkembangan lambat.

Dr. Poh Beow Kiong menyebutkan dengan laju perkembangan yang lambat dan adanya kemajuan teknologi pada dunia medis, kanker prostat dan kanker penis memiliki tingkat penyembuhan yang tinggi.

Pertama tentunya harus dilakukan pemeriksaan terlebih dulu untuk mengetahui kanker tersebut termasuk kanker yang ganas atau yang biasa saja.

Jadi kembali lagi pentingnya pendektesian awal jika terjadi keluhan di bagian kelamin pria seperti benjolan, intensitas buang air seni meningkat, maupun luka di sekitar kemaluan.

Baca: Mengenal Gejala Kanker Prostat dan Kanket Penis yang Terjadi Pada Kelamin Pria

“Yang penting pasien harus mendapatkan diagnosis yang akurat untuk mengetahui tipe serta tahap kanker yang diidapnya,” kata dokter Poh saat ditemui di Sheraton Gandaria, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).

Tindakan medis yang akan dilakukan terhadap penderita kanker penis dan kanker prostat berbeda tergantung dari usia, kondisi kesehatan pasien.

Untuk tipe kanker prostat stadium awal yang berisiko rendah pasien akan mendapatkan perawatan meliputi observasi yakni hanya pengawasan tanpa perawatan medis, operasi atau radiasi.

Bagi yang mengidap stadium lanjut akan dilalukan perawatan dengan berbagai pilihan seperti terapi hormon, kemoterapi, imunoterapi, dan terapi radiasi tulang.

“Pengobatan kanker prostat dengan kemo efek sampingnya lebih lama, sedangkan operasi efeknya lebih cepat,” kata dr Poh.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini