TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Hampir sebulan Titi Wati, perempuan tergemuk di Kalteng yang memiliki bobot hingga 220 kilogram usai menjalani operasi Bariatrik atau pengecilan lambung. Apa kabarnya?
Ditemui Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network) di rumahnya di Jalan G Obos Palangkaraya Kalimantan Tengah, Rabu (6/2/2019) siang, Titi Wati mengaku tubuhnya sudah terasa ringan.
Operasi Bariatrik atau pengecilan lambung yang dijalaninya Selasa (15/1/2019) silam rupanya memberikan dampak positif bagi obesitas yang dideritanya bertahun tahun.
Titi Wati kini merasakan badannya yang dulu kaku pun sudah mulai kendor dan lemas untuk bergerak.
Baca: Lakukan Operasi Bariatrik Seperti Titi Wati, tapi Wanita Ini Malah Kena Bakteri Mematikan
Dalam siaran langsung yang ditayangkan facebook Tribun Kalteng, Titi yang selama ini hanya bisa berbaring di tempat tidur, kini mengaku sudah mampu duduk sendiri tanpa banyak minta bantuan pada anaknya.
"Setiap pagi disuruh duduk 20 menit, setiap hari sejak pulang dari rumah sakit. Alhamdulillah sekarang sudah bisa duduk sendiri," kata Titi Wati.
Tidak hanya duduk, Titi Wati pun sudah mulai belajar berdiri. Ia mulai melakukan gerakan pada kaki untuk melemaskan otot di organ tubuhnya agar lemas dan siap berdiri.
"Ya belajar berdiri 10 menitan lah," sambungnya.
Menjaga Pola Makan dan Komitmen Diet
Sebelumnya, saat baru beberapa hari pulang, Titi Wati berkomitmen menjaga pola makan dan diet sebagai lanjutan usahanya menurunkan berat badan, selain operasi bariatrik yang sudah dijalaninya.
Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja mengatakan saat di rumah Titi Wati dipantau oleh ahli gizi melalui petugasnya yang akan terus memantau pemberian makanannya, dan pergerakan atau aktivitasnya.
"Ini, yang masih kami berikan cara diet dan pemberian makanan terhadap pasien Titi, jangan sampai operasi berhasil tetapi dalam pemberian pola makannya malah kacau, kami ajari keluargnya untuk cara pemberian makanan untuk pasien Titi setiap harinya, baik jenis makanan, takarannya maupun pola makananya," ujarnya.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Banjarmasin Post/Faturhaman)