TRIBUNNEWS.COM - "Rest in Peace Papa Mus Mulyadi 14:8:1945-11:4:2019."
Demikian tulisan yang diunggah Erick Renanda Haryadi (41) ketika mengunggah foto Mulyadi, ayahnya, di akun media sosial Instagram @erick_mus, Kamis (11/4/2019) siang.
Mulyadi, maestro keroncong Indonesia yang juga ayah Erick Renanda Haryadi itu, kemudian dikenal luas dengan nama panggung Mus Mulyadi.
Mus Mulyadi menghembuskan nafas terakhirnya disela menjalani perawatan sakit diabetes di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis pagi.
Erick Renanda Haryadi mengatakan, ayahnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah sejak Selasa (9/4/2019) karena gula darahnya naik.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, kondisi kesehatan pelantun lagu hits Kota Solo, Dinda Bestari, Telomoyo dan Jembatan Merah itu sempat membaik.
"Gulanya sudah turun dan stabil. Beliau sempat makannya sudah mulai enak," kata Erick Renanda Haryadi.
Informasi sakitnya kakak kandung penyanyi Mus Musjiono (59) ini sudah lama tersebar.
Mus Mulyadi yang dikenal sebagai rajanya musik keroncong (The King of Keroncong) dengan suara dan cengkoknya sangat khas itu diketahui sudah lama berjuang melawan diabetes.
Sakit diabetes yang diidapnya sejak 1984 itu bahkan menyebabkan kedua matanya buta sejak akhir 2009 ketika sedang sibuk mengerjakan album Keroncong Murni.
Wikipedia mencatat, malam hari setelah rekaman, Mus Mulyadi merasa capek. Begitu bangun esok pagi, matanya tiba-tiba tidak bisa melihat.
Kejadian Itu terjadi dua hari setelah Natal. Ia segera ke dokter memeriksakan kondisinya. Beberapa hari kemudian, operasi mata kiri dilakukan.
Upaya tersebut tidak banyak menolong. Saraf di mata kirinya terlampau lemah.
Dokter bahkan tidak bisa berbuat banyak untuk menolong Mus Mulyadi. Sejak saat itu, kondisi kesehatan Mus Mulyadi yang kemampuan melihat mata kanannya semakin menurun jauh.