TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan gigi balita dan anak ditandai dengan gigi yang mau erupsi sering disertai suhu tubuh meningkat, pipi terasa panas dan memerah.
Juga disertai rasa tidak nyaman-sakit oral, hypersalivasi, gusi merah, gatal, bengkak, bercak putih seperti tulang pada gusinya sehingga anak sering resah dan rewel.
"Beberapa cara untuk mengurangi nyeri saat erupsi gigi anak yaitu dengan memberikan biskuit bayi, menyediakan mainan karet yang bisa digigit, memberikan pijatan ringan pada gusi bayi, biarkan bayi mengempeng atau dot saat tidur," kata drg Setia H SpKGA di acara Saturday Health Talk di Siloam Hospitals Bogor.
Apabila bayi mogok makan, Setia mengatakan, bisa diberi analgesik, tentunya setelah konsultasi ke dokter gigi anak.
Orangtua berperan penting ikut dalam pemeliharan gigi anak, diharapkan mampu membersihkan gigi dan mulut anak sejak dini.
Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat diberikan saat anak sudah dapat berkumur, pengunaan pasta gigi hanya sebesar biji kacang polong.
Baca: Turunkan Berat Badan hingga Redakan Sakit Gigi, Berikut Khasiat Luar Biasa Buah Pepaya
Pada fase saat gigi anak belum erupsi, pembersihan mulut anak dapat dilakukan dengan menyikat gusi, lidah menggunakan kasa, atau tisu khusus non alcohol untuk membersihkannya.
Saat gigi anak sudah mulai tumbuh, baiknnya dikenalkan sikat gigi dalam pembersihan gigi dan mulut.
Gerakan menyikat gigi pada dasarnya menyikat dari gusi ke gigi.
"Pada anak-anak teknik roling (bulat-bulat) dapat dipakai, hal ini karena motoric halus anak belum sempurna," katanya.
Waktu menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Menyikat gigi setelah sarapan dikarenakan, sisa malanan akan menjadi plak pathogen setelah enam jam, hal ini akan membentuk kalkulus yang akan menjadi sumber infeksi.
Makanan berserat, seperti buah dan sayur dapat membantu dalam pembersihan sisa plak dalam mulut.
Bisa juga mengkonsumsi makanan manis sebaiknya di akhiri dengan minimal berkumur, dan lebih baik dengan sikat gigi.
"Pemeriksaan gigi anak ke dokter gigi sebaiknya dilakukan tiga sampai empat bulan sekali, hal ini dapat membantu pemeliharan kesehatan gigi anak, dan memantau tumbuh kembang gigi dan mulut anak," katanya.