Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Calon legislatif yang kalah dalam perolehan suara di pileg 2019 ini rentan mengalami stres atau gangguan kejiwaan. Apa tandanya?
Ada beberapa tanda-tanda yang bisa mengindikasikan seseorang mengalami gangguan kejiwaan.
Tanda-tanda tersebut dapat mudah dikenali oleh orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya, dan tanda-tanda ini mungkin saja terjadi para caleg yang gagal meraih suara di Pemilu 2019 ini.
Psikolog Klinis dan Hipnoterapis, Liza Marielly Djaprie menyebutkan yang paling mudah dikenali dari orang yang mengalami gangguan kejiwaan ada perubahan pada pola tingkah kesehariannya.
Baca: Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Layani Caleg Stres, Tidak Ada Pelayanan Khusus
Misalnya ada yang jadi tidak mau makan, tapi ada juga yang makannya jadi berlebih, atau pa tidur yang berkurang maupun waktu tidur yang tiba-tiba menjadi sangat lama.
“Banyak orang salah kaprah dia tidurnya lama kok, atau dia makanya enak kok banyak banget, tapi kalau diluar kebiasaan dia ada porsi makan yang tiba-tiba berlebih ada yang menurun atau tidurnya naik keluar dari pola biasanya berarti ada tanda-tanda stres,” papar Liza kepada Tribunnews, Selasa (16/4/2019).
Tanda lainnya adalah banyak merenung, dan ogah melalukan hobi yang sebelumnya sangat digeluti orang tersebut.
Kemudian bisa juga terlihat dari segi penampilannya misalnya pemilihan baju yang asal-asalan, dan mulai banyak ngiggo, tidak bisa tenang, hingga tidak nyambung saat diajak ngobrol.
“Banyak merenung melamun, misalnya hobi olahraga, setelah gagal pemilu mungkin jadi males, jadi males milih baju asal-asalan, diajak ngomong gak nyambung, ngiggo gak tenang itu bisa menunjukkan bahwa ada tanda stres,” jabar Liza.
Jika mengetahui adanya tanda-tanda seperti itu langkah pertama yang bisa dilakukan orang terdekat adalah mengajak ngobrol.
Baca: Caleg yang Gagal di Pemilu Berpotensi Alami Gangguan Jiwa, Begini Gejala Awalnya
Akan tetapi jika setelah seminggu tanda-tanda rersebut ditemui dan terus berlanjut hingga dua bulan atau tiga bulan dan tidak ada perubahan maka disarankan untuk dibawa ke ahlinya.
Ahli yang disarankan di sini tidak hanya psikolog atau psikiater, bisa juga pemuka agama yang memungkinkan dia berkonsultasi dan bercerita.
“Kalau saran saya dikasih waktu lah seminggu dua minggu dipastikan dulu nih ternyata ngobrol dengan pasangan udah cukup, tapi ada yang setelah dua minggu gak tidur makan terganggu itu bawa ke profesional psikolog psikiater pemuka agama, tempat dia curhat cerita bisa juga,” pungkas Liza.