Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Banyak mitos yang membuat orang enggan minum susu, diantaranya mitos kalau susu dapat menyebabkan diare.
Untuk membuktikan mitos tersebut, ada sebuah metaanalisis dari 21 penelitian yang dipublikasi di Journal of Nutrition tahun 2016 lalu yang membandingkan efek susu dengan placebo pada individu tanpa gangguan pencernaan.
Hasilnya adalah bakea lakstosa pada susu faktanya bukanlah penyebab masalah pada saluran cerna atau diare.
Spesialis Gizi Klinis dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK. menyebutkan munculnya diare usai meminum susu bisa disebabkan oleh infeksi atau iritasi pada saluran pencernaan.
Baca: Soal Mitos Minum Susu Bikin Gendut, Ini Kata Dokter
Kemudian produk olahan susu yang telah difermentasi juga dapat digunakan sebagai terapi untuk penyembuhan diare.
“Produk susu yang difermentasi justru bisa digunakan untuk terapi diare,” kata dr. Diana di acara FFI MilkVersation: Kupas Tuntas Kebaikan Susu di Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2019).
Sementara itu untuk mereka yang dengan intoleransi laktosa atau yang mengalami gangguan tidak bisa mencerna laktosa minum susu jenis apapun dipastikan akan menimbulkan diare.
Adapun angka kecukupan gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Permenkes RI No. 75/2013, usia dewasa membutuhkan asupan kalsium 1.000-1.200 mg per hari.
Ada asupan makanan lain yang juga tinggi kalsium layaknya susu seperi ikan teri, brokoli, atau sayuran hijau lainnnya, namun tetap tidak bisa menggantikan fungsi susu pada tubuh.
“Namun menurut penelitian pada responden dewasa, bila produk susu digantikan dengan sumber kalsium lain, ternyata asupan nutrisi harian lainnya jadi berkurang,” pungkas dr. Diana.