TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta meninggal dunia pada Rabu (12/6/2019).
George Toisutta meninggal dunia sekitar pukul 05.25 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
George meninggal dunia pada usia 66 tahun akibat penyakit kanker usus yang dideritanya.
Kanker usus merupakan penyakit yang mematikan, bahkan di Amerika Serikat penyakit ini menjadi penyebab utama kematian nomor tiga.
Untuk pria, risiko keseluruhan terkena kanker usus adalah sekitar satu dari 22, yang setara dengan 4,49 persen.
Berikut adalah gejala yang dialami oleh penderita kanker usus yang Tribunnews.com rangkum dari Medicalnewstoday.com.
Baca: Kisah George Toisutta Semasa Hidup, Rajin Bersedekah Hingga Tak Suka Lihat Orang Merokok
Baca: Hardiyanto Kenneth: Selamat Jalan Jenderal George Toisutta
1. Perubahan kebiasaan buang air besar
Sebuah sakit perut atau infeksi ringan sering kali dapat menyebabkan perubahan di dalam perut, seperti sembelit, diare, atau perut terasa sempit.
Namun, masalah ini biasanya teratasi dalam beberapa hari setelah penyakit reda.
Perubahan usus yang berlangsung lebih dari beberapa hari mungkin merupakan tanda masalah kesehatan yang mendasarinya.
Jika seseorang memiliki gejala-gejala ini secara teratur atau lebih dari beberapa hari, mereka harus pergi ke dokter.
Baca: Anak Bungsu George Toisutta Minta Maaf Jika Sang Ayah Punya Kesalahan
2. Kram dan kembung
Kadang kram atau kembung adalah masalah pencernaan umum yang dapat terjadi karena sakit perut, gas, atau makan makanan tertentu.
Sering mengalami kram yang tidak dapat dijelaskan dan kembung dapat menjadi tanda kanker usus, meskipun gejala ini lebih sering merupakan akibat dari masalah kesehatan lainnya.
Baca: Jenderal George Toisutta Sempat Dirawat Dua Minggu di RSPAD
3. Merasa seolah-olah isi perut tidak pernah kosong
Jika pertumbuhan berubah menjadi penyumbatan di usus besar, itu dapat menyebabkan orang merasa seolah-olah mereka tidak pernah dapat mengosongkan usus mereka.
Bahkan jika usus mereka kosong, mereka masih akan merasa perlu buang air lagi.
Baca: Jenderal Andika Perkasa Jadi Inspektur Upacara Pemberangkatan Jenazah Mantan KSAD George Toisutta
4. Darah dalam tinja
Melihat darah di tinja bisa menjadi pertanda yang menakutkan.
Kotoran mungkin memiliki garis-garis darah merah segar, atau seluruh tinja mungkin memiliki penampilan yang lebih gelap dan kering.
Ada banyak kemungkinan penyebab tinja berdarah lainnya, seperti wasir.
Namun, siapa pun yang mendapati adanya darah dalam tinja, mereka harus tetap pergi ke dokter untuk diagnosis.
Baca: Sosok George Toisutta, Pernah jadi Timses Prabowo-Hatta dan Maju Bursa Ketum PSSI
5. Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
Tiba-tiba dan tanpa diduga menurunkan berat badan adalah tanda dari beberapa jenis kanker.
Kehilangan 10 pound atau lebih secara tidak sengaja dalam waktu 6 bulan mungkin merupakan tanda untuk dilaporkan ke dokter.
Pada penderita kanker, penurunan berat badan mungkin disebabkan oleh sel kanker yang mengonsumsi lebih banyak energi tubuh.
Sistem kekebalan juga bekerja keras untuk melawan sel kanker.
Jika tumornya besar, dapat menyebabkan penyumbatan di usus besar, yang dapat menyebabkan perubahan usus dan penurunan berat badan lebih lanjut.
Baca: Tutup Usia, Profil Lengkap George Toisutta, Mantan Wakil Ketua Timses Prabowo Subianto
6. Kelelahan
Penderita kanker usus dapat merasakan kelelahan atau kelemahan yang konstan, mungkin karena sel kanker menggunakan energi ekstra dan stres akibat gejala usus.
Meskipun merasa lelah adalah normal, kelelahan kronis tidak hilang dengan istirahat.
Kelelahan kronis umumnya merupakan gejala dari kondisi yang mendasarinya.
Siapa pun yang mengalami kelelahan harus mengunjungi dokter untuk membantu menentukan penyebabnya.
Baca: Prabowo Jenguk Jenderal George Toisutta yang Terbaring Sakit di RSPAD
7. Sesak napas
Setelah kanker mulai menguras energi dari tubuh dan kelelahan muncul, sudah umum bagi orang untuk mengalami gejala yang terkait, seperti sesak napas.
Mereka mungkin merasa sulit untuk menarik napas atau menjadi sangat cepat dari sesuatu yang sederhana seperti berjalan jarak pendek atau tertawa.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)