TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sering menggumamkan hal itu dalam hati?
Ya, terkadang, waktu memang terasa sangat cepat. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, sampai tahu-tahu Anda sudah memasuki tahun yang baru lagi.
Padahal, Anda mungkin ingat betul saat masih kanak-kanak, waktu berjalan sangat lambat.
Liburan sekolah yang tak kunjung datang meski sudah lama menanti.
Ulang tahun selanjutnya yang terasa sangat lama karena ingin cepat dewasa. Saat itu, waktu berjalan dengan sangat lambat.
Namun, semakin bertambahnya usia, Anda merasa bahwa waktu cepat berlalu. Sebenarnya, apa Anda penjelasan ilmiah mengenai hal ini?
Semakin dewasa, mengapa waktu terasa berjalan sangat cepat?
Baca: Ketua MK Pastikan Putusan Sengketa Pemilu 2019 Tepat Waktu
Tentu kita semua sepakat bahwa waktu tak mungkin berjalan lebih cepat ataupun lambat. Jalannya waktu adalah sesuatu hal yang tetap dan pasti.
Namun, mengapa kita merasa waktu cepat berlalu saat dewasa?
Rupanya, para peneliti menemukan dua teori kuat yang mampu menjelaskan mengapa semakin dewasa kita merasa waktu seolah berlari.
1. Berubahnya jam biologis
Setiap orang memiliki sistem untuk mengatur segala fungsi tubuh. Sistem ini diatur oleh jam biologis seseorang. Jam biologis sendiri dikendalikan oleh sistem saraf pusat, alias otak.
Pada jam biologis anak-anak, mereka lebih banyak melakukan aktivitas fisik selama waktu tertentu.
Akibatnya, detak jantung dan tarikan napas anak-anak menjadi lebih banyak dibandingkan orang dewasa dalam waktu semenit.
Sementara itu, karena jam biologis orang dewasa lebih santai, Anda pun merasakan waktu cepat berlalu.
Misalnya, dalam semenit jantung anak berdetak sebanyak 150 kali, sedangkan untuk orang dewasa hanya berdetak 75 kali dalam satu jam.
Artinya, orang dewasa butuh waktu 2 menit untuk mencapai jumlah detak jantung yang sama dengan waktu Anda masih kecil dulu.
Maka, meskipun waktu sudah berjalan selama dua menit, otak mengira ini masih satu menit lantaran dulu Anda cuma butuh waktu semenit untuk mencapai 150 detak jantung.
2. Telah terbiasa dengan lingkungan sekitar
Ketika kecil, lingkungan sekitar adalah tempatnya bereksplorasi dan mengenal segala sesuatu yang baru bagi anak-anak. Rasanya, ada saja hal baru yang ditemui setiap harinya dan Anda bebas melakukan apa pun.
Namun, ketika dewasa, dunia rasanya begitu mudah ditebak. Rutinitas berjalan seperti biasa dan terus berulang.
Anda tahu Anda harus sekolah, mencari kerja, membangun sebuah hubungan, sampai tiba saatnya pensiun.
Nah, rupanya ini berkaitan dengan daya ingat. Saat menerima berbagai informasi baru di masa kecil, otak akan meprosesnya lebih keras untuk akhirnya menyimpannya di dalam memori.
Proses ini tentu memakan waktu dan tenaga sehingga rasanya waktu terasa sangat lama kala itu.
Memasuki usia 20-an, Anda mungkin sudah jarang menerima informasi yang benar-benar baru, sehingga semua berjalan sebagaimana Anda ketahui dan membuat waktu terasa berjalan cepat. (Hello Sehat)