Berikut 7 cara menangani penyakit Alzheimer yang jarang dikatakan dokter. Simak penjelasannya!
TRIBUNNEWS.COM - Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak yang secara perlahan merusak memori dan kemampuan seseorang melakukan sesuatu.
Risiko terkena penyakit Alzheimer akan menjadi lebih tinggi seiring bertambahnya usia dan beberapa faktor lingkungan.
Penyakit Alzheimer bisa mencuri sebagian besar kenangan bahagia Anda.
Baca: 6 Manfaat Minum Air Jahe saat Sahur, Bisa Menurunkan Berat Badan hingga Mencegah Alzheimer
Baca: Rajin Minum Kopi Kurangi Risiko Alzheimer di Usia Senja
Baca: Kesepian Bisa Picu Penyakit Demensia Alzheimer
Namun, ternyata ada 7 cara menangani penyakit Alzheimer yang jarang dikatakan dokter kepada penderita Alzheimer.
Berikut 7 cara menangani penyakit Alzheimer yang jarang dikatakan dokter, dikutip Tribunnews dari Medical Daily :
1. Menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersenang-senang.
Setelah diagnosis Alzheimer, orang dengan segera kehilangan harapan dan memandang hidup secara berbeda.
Namun, David Merrill, seorang ahli saraf dan psikiater geriatri di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, mengatakan kondisi ini akan memakan waktu 15 hingga 20 tahun sebelum sepenuhnya mempengaruhi otak.
Ini berarti, gejala penyakit Alzheimer tidak muncul dalam semalam.
Kamu masih memiliki lebih banyak waktu untuk aktif dan menikmati hidup.
"Tidak ada alasan untuk putus asa ketika Anda didiagnosis Alzheimer," kata Merrill.
"Tidak ada kata terlambat untuk mulai mengubah gaya hidup. Gaya hidup yang lebih sehat akan memperlambat perkembangan Alzheimer Anda," lanjutnya.
2. Melakukan kegiatan secara independen.
Sebagian penderita Alzheimer masih bisa melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.
Cukup fokuskan diri pada kekuatan diri.
Lakukan kegiatan yang Anda sukai.
Pertahankan keseimbangan antara aktivitas yang mungkin tidak lagi nyaman dan aktivitas yang memberikan manfaat.
3. Mengubah pola makan dan gaya hidup.
Seiring berkembangnya Alzheimer secara bertahap, Anda dapat melakukan sesuatu untuk menunda prosesnya.
Perubahan sederhana pada makanan dan kegiatan sehari-hari Anda dapat membantu.
Cobalah olahraga aerobik, cukup tidur, dan ikuti diet yang baik untuk menjaga otak tetap sehat.
4. Sosialisasi bisa menjadi bentuk pengobatan.
Interaksi sosial yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan mental.
Sosialisasi memainkan peran kunci setelah diagnosis.
Makan siang dengan teman-teman, melakukan obrolan online dan bergabung dengan klub lokal dapat membantu menjaga orang-orang tetap terhubung dan otak tetap aktif.
"Saya menyarankan pasien untuk tetap memfungsikan otaknya dengan baik, atau mereka akan kehilangannya," ahli saraf dan direktur Alzheimer's Disease Center, Universitas Michigan, Henry Paulson, mengatakan.
“Manusia adalah makhluk sosial, dan sosialisasi mendorong kita. Lakukan banyak hal yang merangsang mental Anda," lanjut Paulson.
5. Bergabung dengan program dukungan.
Berbicara dengan sesama pasien dapat membantu menavigasi tantangan hidup dengan penyakit Alzheimer.
Hal ini juga memberikan manfaat bagi pengasuh penderita Alzheimer.
Rice-Oeschger mengatakan, mereka yang merawat pasien juga harus mengikuti program kesehatan untuk menjaga kesejahteraan.
6. Mendapat bantuan perawat.
Pengasuhan membantu pasien secara signifikan.
Namun, akan lebih baik jika memilih perawat yang tidak menekan dan membantu penderita dengan sabar.
Sebuah jajak pendapat nasional tahun 2017 oleh University of Michigan menunjukkan, 78 persen pengasuh yang disurvei mengatakan mereka mengasuh pasien dengan cara menekan.
Namun, mayoritas juga mengatakan bahwa mereka melaksanakan tugas mereka dengan baik dan dapat memuaskan.
7. Bagi pengasuh penderita Alzheimer, interaksi yang berbeda mungkin akan terjadi.
Perubahan dalam kepribadian dan memori bisa membuat hal-hal sulit, baik bagi pasien dan pengasuh.
Seorang pengasuh bernama Kelly, dari Cypress, Texas, berbagi pengalamannya dalam merawat ibunya dengan Alzheimer tingkat menengah hingga tahap akhir.
"Saya mencoba mengajarkan ibu saya mengatakan kalimat manis dan lembut setiap harinya," kata Kelly.
"Saya menerapkan kepada ibu bahwa ia harus mengingat sesuatu berdasarkan hal-hal baik yang diterima," lanjut Kelly.
Perubahan yang terjadi karena Alzheimer memang menciptakan kondisi yang tidak diinginkan setiap orang.
Sesuaikan dan cobalah untuk menemukan hal-hal yang akan membuat penderita Alzheimer merasa nyaman.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)