Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Aria Permana (13), bocah asal Karawang yang sempat mengalami obesitas, akan operasi pengangkatan gelambir di beberapa bagian tubuhnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin ( RSHS), Kota Bandung, hari ini, Rabu (24/7/2019).
Sebelum operasi berlangsung, Aria Permana sudah melakoni perawatan selama satu minggu di RSHS.
Aria Permana sudah dirawat selama tujuh hari di RSHS.
Direktur Utama RSHS Bandung, Nina Susana Dewi, mengatakan Aria Permana sudah ada RSHS sejak 17 Juli 2019.
Kedatangannya karena adanya keluhan gelambir di beberapa bagian tubuhnya.
"Aria Permana ini sempat mengalami obesitas sekitar 192 kilogram dan berhasil menurunkan berat badan menjadi sekitar 80 kilogram berkat diet dan menyempitkan lambung ," kata Nina Susana Dewi.
Baca: Mirip Nasibnya Kena Narkoba dan Akan Mainkan Filmnya, Ellyas Pical Enggan Komentari Jefri Nichol
Baca: Akan Operasi Hilangkan Kulit Bergelambir, Begini Kondisi Aria Permana Bocah Obestas Dari Karawang
Operasi tersebut akan melibatkan tujuh departemen di antaranya spesialis bedah plastik, ahli gizi, anestesi, kulit, anak, dan departemen lainnya.
Dida Akhmad Gurnida, selaku ketua tim dokter yang akan mengoperasi Aria Permana menambahkan bahwa perawatan selama tujuh hari tersebut bertujuan untuk perawatan kulit dan tahapan kebersihan kulit Aria Permana.
Operasi akan dilakukan secara bertahap.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, semua kondisi Aria Permana normal dan baik, tidak ada masalah sebelum operasi," kata Dida Akhmad Gurnida (23/7/2019).
Selain itu, Hardy Siswo selaku dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi estetik menambahkan munculnya gelambir pada tubuh Aria Permana karena proses penurunan berat badan yang cukup drastis dan cepat.
Kepada dokter, Aria Permana mengaku merasa berat mengangkat tangannya.
Selain itu, pengangkatan gelambir ialah untuk pertimbangan estetik. Hardy mengatakan kondisi tubuh yang bergelambir membuat Aria Permana minder.
Empat Tahapan Operasi Perlu Waktu Dua Tahun
Tim medis akan membagi operasi pengangkatan gelambir di tubuh Aria Permana menjadi empat kali.
"Ada empat bagian yang akan dilakukan tindakan operasi pengangkatan gelambir. Bagian pertama ialah lengan atas dan bawah, bagian kedua adalah payudara, bagian ketiga perut, dan bagian keempat ialah paha dan pinggang," katanya.
Keempat tahapan dan bagian operasi tersebut memerlukan waktu jarak operasi tiga hingga enam bulan.
Artinya, setelah bagian lengan dioperasi, dibutuhkan waktu tiga hingga enam bulan untuk melanjutkan operasi ke bagian yang lain.
Proses operasi secara keseluruhan bisa menghabiskan waktu sekira dua tahun.
Karena Aria Permana masih bersekolah, hal tersebut dijadikan salah satu pertimbangan tim medis dalam melakukan tindakan operasi.
Rencananya, hari ini, Aria Permana keluar dari ruang perawatan untuk menjalani beberapa tahapan menuju operasi.
Waktu operasi diperkirakan akan menghabiskan waktu dua hingga tiga jam.
Pasca operasi, Hardy Siswo menjelaskan bahwa pihaknya sudah mempertimbangkan dan mengantisipasi segala kemungkinan semisal risiko pendarahan.
Berdasarkan pemeriksaan oleh tim dokter anal, secara keseluruhan kondisi Aria Permana baik dan normal, sehingga layak dioperasi.
Orangtua Berharap Pendidikan Aria Permana Tak Terganggu
Rangkaian pengobatan panjang kembali akan dilalui Aria Permana (13) untuk mengembalikan kondisi tubuhnya.
Satu diantaranya melakukan operasi pengangkatan sisa kulit bergelambir di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.
Hal itu tentu membuat pendidikan Aria yang baru masuk di SMP Negeri 2 Pangkalan, Karawang, Jawa Barat harus sedikit terganggu.
Sebab, remaja asal Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini dipastikan akan sering izin sekolah dalam waktu cukup lama.
Terhitung, sudah sejak Rabu (17/7/2019) lalu Aria tak masuk sekolah karena harus menjalani perawatan pra operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
"Dia memang harus izin karena jalani perawatan, saya juga belum tahu berapa lama dia harus izin nantinya," kata ayah Aria, Ade Somantri saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (23/7/2019).
Ade mengatakan telah meminta izin kepada pihak sekolah terkait kondisi Aria ini.
Beruntung, pihak sekolah memahami keadaan putra bungsunya dan memberikan toleransi.
Namun, kedepan ia belum tahu apakah akan ada perwakilan sekolah yang memberikan pelajaran atau tugas khusus selama Aria berada di rumah sakit agar sang anak tak ketinggalan pelajaran.
Mengingat, setelah menjalani operasi, Aria juga diwajibkan menjalani kontrol rutin ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung setiap dua pekan hingga satu bulan sekali.
Adapun rangkaian operasi pengangkatan kulit bergelambir ini akan dilakukan sebanyak lima kali dengan jeda waktu tiap tahapan operasi yakni 6 bulan sampai 1 tahun untuk mengembalikan kondisi tubuh Aria seperti sedia kala.
Sebagai orangtua, Ade tentunya berharap pendidikan anaknya tak terganggu di tengah perjuangan Aria untuk mengembalikan kondisi tubuhnya.
"Saya juga belum tahu bagaimana nantinya, soalnya kemarin uwanya Aria yang datang ke sekolah karena saya dan istri harus di rumah sakit nemani Aria," kata Ade.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Berat Angkat Tangan, Aria Permana Operasi Pengangkatan Gelambir di RSHS Hari Ini,
dan di di Tribunjakarta.com dengan judul Aria Permana Operasi Pengangkatan Gelambir di RSHS Hari Ini, Begini Kondisi Terkininya.