Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MKartika Putri sempat membulatkan tekad untuk melakukan water birth untuk melahirkan anak pertamanya.. Namun ia galau karena sejumlah faktor risiko.
Hal tersebut diungkapkan oleh suaminya, Habib Usman bin Yahya yang membebaskan istrinya itu untuk memilih.
"Tadinya mau caesar terus ada yang bilang normal aja karena ini ini ini. Terus pas mau normal caesar aja sayang suami. Terus pas itu ngapain normal water birth lebih enak gak sakit. Jadi kayak banyak asumsi-asumsi ke dia," kata Habib Usman bin Yahya saat ditemui di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
"Malah kemarin udah 100% pengennya water birth," bebernya.
Kartika Putri mengatakan bahwa dirinya memang sempat terfikir untuk jalani persalinan melalui water birth.
Akan tetapi ia mengurungkan niatnya setelah mendengat masukan dari orang lain.
"Iya udah fix. Cuma tiba-tiba ada lagi yang bilang wah water birth kan kasian. Bayinya harus tempratur suhunya takut nanti hipothermia gitu-gitu resikonya," ujar Kartika Putri.
"Jadi kayak banyak masukan itu banyak bikin bingung sebenarnya," bebernya.
Baca: Jelang Persalinan Anak Pertama, Kartika Putri Bebas Pilih Mau Caesar atau Normal, Semua Disiapkan
Baca: Istri Muda Bakar Suami dan Anak Tiri, Kasus Terbongkar Berkat Nyanyian Mantan Istri Tua
Baca: Ekspresi Puput Nastiti, Istri Ahok Saat Kehamilannya Didoakan Zaskia Mecca
Sejatinya Habib Usman bin Yahya membebaskan istrinya itu untuk memilih ingin melahirkan melalui proses yang mana. Meski begitu, ia berharap Kartika bisa melahirkan secara normal.
Fakta Medis Melahirkan Dalam Air
Persalinan di dalam air menjadi tren di Indonesia pada 2017, kala itu penyanyi Andien Aisyah juga menggunakannya.
Ini beberapa fakta persalinan di dalam air.
Melansir dari Parents, persalinan di dalam air mengharuskan Moms masuk ke dalam bak atau kolam berisi air hangat untuk meringankan ketidaknyamanan selama persalinan tetapi tidak selama melahirkan.
Beberapa calon ibu memilih persalinan di dalam air mengaku ini memberikan kenyamanan lebih selama kontraksi.
Daya apung air meringankan rasa nyeri selama proses melahirkan tapi itu tidak berarti bebas dari rasa sakit.
David Ghozland, MD, dokter ob-gyn mengatakan sakit selama persalinan di dalam air sama seperti pada persalinan pada umumnya.
Tetapi lingkungannya lebih santai dan menyejukkan karena itu menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan.
Bak untuk persalinan di dalam air pada dasarnya sama dengan kolam karet anak-anak.
Sisi lentur mereka lebih lembut daripada bathtub biasa, sehingga memungkinkan untuk melahirkan di posisi yang berbeda.
Selain itu, bak persalinan di dalam air juga lebar sehingga mampu menampung Moms dan pasangan.
Meskipun beberapa rumah sakit mengizinkan persalinan di dalam air, sebagian besar persalinan ini dilakukan di rumah atau di pusat persalinan yang berdiri sendiri. '
Pusat persalinan bukan rumah sakit mini; biasanya, pusat persalinan adalah fasilitas independen, meskipun semakin banyak yang berafiliasi dengan dan sering ditempatkan di dalam atau berdekatan dengan rumah sakit.
Nah ini dia video melahirkan di dalam air yang dapat menjadi gambaran.
Persalinan di dalam air memiliki risiko juga, karena dilakukan di rumah, bila terjadi sesuatu tidak ada bantuan medis.
Namun belum ada penelitian yang mengatakan tingkat kematian bayi saat persalinan di dalam air tinggi.
Risiko medis serius termasuk pneumonia, robeknya tali pusat, dan tenggelam.
"Karena melahirkan di dalam air risiko tenggelam ada namun dengan teknik dan perhatian yang tepat, risiko ini harusnya sangat rendah," kata Edwin Huang, M.D., seorang ob-gyn.