News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alasan Umum Kenapa Junk Food Disukai Banyak Orang, Padahal Tidak Sehat

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketimbang mengkonsumsi cemilan sehat, generasi milenial lebih suka makan junk food meski sudah tahu dampaknya untuk kesehatan.

TRIBUNNEWS.COM - Makanan tidak sehat atau yang junk food sering dianggap buruk untuk tubuh karena tinggi kalori namun kandungan nutrisinya rendah.

Adapun makanan yang paling banyak disajikan di restoran cepat saji dan masuk kualifikasi junk food antara lain cake, minuman bersoda, es krim, burger, hot dog, dan lainnya.

Namun, mengapa junk food sangat digemari dan banyak orang mengaku sulit menolak godaannya?

Setidaknya ada tiga alasan mengapa junk food sangat populer meskipun sudah banyak ulasan bahwa makanan ini adalah pilihan yang buruk bagi kesehatan.

1. Murah

Alasan utamanya mungkin ini: harganya relatif murah dan porsinya besar.

Beberapa restoran bahkan juga menyediakan paket makanan yang membuat kita bisa mendapatkan beberapa jenis makanan dengan harga yang sangat ekonomis.

Baca: Konsumsi Pisang Setiap Pagi Bantu Turunkan Berat Badan, Bagaimana Aturannya?

Baca: Banyak Anak Muda Terserang Stroke, Yuk Kenali Penyebabnya

Baca: Penderita Diabetes Disarankan Konsumsi Makanan Mengandung Magnesium, Cokelat Satu di Antaranya

Sama halnya dengan di toko bahan pangan, camilan tinggi sodium dan lemak sangat mudah kita dapatkan dan harganya murah. Sedangkan buah segar dan sayur-sayuran cenderung lebih mahal.

Sebungkus keripik kentang, misalnya, bisa kita dapatkan kurang dari Rp 5.000. Sedangkan untuk mendapatkan satu buah apel kita perlu mengeluarkan uang lebih besar.

Namun, meskipun banyak junk food yang harganya murah, terlalu banyak mengkonsumsi makanan jenis ini akan membuat kita mengeluarkan lebih banyak uang dalam jangka panjang karena memiliki dampak buruk terhadap kesehatan.

2. Praktis

Makanan-makanan instan sangat mudah dipersiapkan dan kita bisa menyimpannya sebagai cadangan makanan di rumah tanpa khawatir akan cepat rusak atau basi.

Sama dengan makanan cepat saji yang bisa kita pesan dengan sangat mudah dan penyajiannya sangat cepat. Namun, zat gizi utama dalam makanan seperti ini adalah karbohidrat.

3. Manis, berlemak, asin, atau ketiganya

Junk food sangat kaya rasa, biasanya terdiri dari rasa manis, berlemak, asin, atau kombinasi ketiganya.

Itulah mengapa makanan yang cenderung tawar seperti sayuran hanya disukai oleh sebagian orang saja.

Bagi orang yang menyukai rasa manis atau asin, junk food menjadi jawabannya. Termasuk kebanyakan anak-anak.

Namun, tak sekadar rasa, kombinasi gula dan lemak juga menciptakan tekstur yang disukai banyak orang. Lemak bisa menciptakan tekstur lembut dan 'creamy', seperti es krim.

Kentang atau ayam goreng yang digoreng di minyak panas juga sangat gurih dan menggugah selera.

Bukan berarti makanan-makanan sehat tak punya tekstur yang baik, tapi terkadang untuk menikmati buah dan sayur segar kita memerlukan waktu untuk terbiasa.

Menjadi kebiasaan

Karena junk food mudah ditemukan dan mudah dibuat, konsumsi makanan ini menjadi kebiasaan.

Inilah masalahnya. Makan sebuah permen atau seporsi kentang goreng sesekali memang tak ada masalah.

Tetapi jika kamu mulai mengidamkan junk food dan menjadikannya sebagai bagian dari pola makan harian, maka kamu akan berisiko mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Selain itu, tubuh juga akan kekurangan nutrisi penting dan serat yang penting bagi kesehatan tubuh.

Jadi, jika lain kali kamu melihat restoran burger atau deretan cemilan menarik di etalase mini market, cobalah pikirkan kembali dampak makanan tersebut terhadap kesehatan.

Cari makanan lain yang lebih sehat.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ Mengapa Junk Food Terasa Lezat di Lidah?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini