Suasana Puskesmas Sukarahayu, Jalan Apel Raya No 43, Karanganyar, Kabupaten Subang, dipenuhi ratusan orang pada Selasa (3/9/2019). Saat itu hampir 150 warga Subang penderita katarak nampak mendapatkan kesempatan memperoleh operasi katarak gratis yang biayanya ditanggung oleh PT Sido Muncul.
PT Sido Muncul memang menggelar program corporate social resonsibility (CSR) berupa operasi katarak gratis kepada warga Kabupaten Subang, khususnya yang berada di sekitar Karanganyar. Program CSR ini mendapat sambutan hangat dari pemerintah daerah setempatyang diwakili oleh Dinas Kesehatan dan pihak kecamatan, serta tentunya oleh para peserta operasi katarak dari kalangan keluarga tidak mampu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Cecep Supriatin, mengatakan bahwa CSR PT Sido Muncul melalui giat operasi katarak gratis bagi warga Subang, sangat membantu meringankan beban pemkab Subang. Pasalnya, jumlah penderita katarak di Kabupaten Subang relatif besar dan pemkab tidak memiliki anggaran mencukupi untuk menuntaskan masalah ini.
"Potensi penderita katarak di Subang jumlahnya mencapai 1800 orang. Tentunya ini cukup berat bagi kami untuk menuntaskannya, terlebih anggaran yang sangat terbatas. Kalau hanya pemerintah (turun tangan), sulit. Maka dari itu kami sangat berterimakasih kepada PT Sido Muncul yang telah turut membantu kami dan warga Subang penderita katarak melalui operasi katarak gratis ini," kata Cecep.
Operasi katarak gratis ini terselenggara berkat kerjasama Sido Muncul bersama Forum Subang Membangun, dan Perdami abang Jawa Barat. Ketua Forum Subang Membangun, Endang Sukendar mengatakan bahwa operasi katarak yang digelar Sido Muncul sudah seharusnya menjadi contoh bagi korporasi lain dalam pengelolaan program CSR.
"Kami tentunya sangat berterimakasih kepada Sido Muncul yang jelas dan nyata menunjukkan kepedulian kepada warga Subang. Ini patut menjadi contoh korporai lain, khususnya di wilayah Subang, agar mengikuti jejak Sido Muncul. Sido Muncul yang berasal di luar Subang saja peduli kepada warga Subang, korporasi lain di Subang sudah sewajarnya mengikuti contoh seperti ini," kata Endang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengatakan bahwa pemilihan lokasi Subang sebagai tempat penyelenggaraan prgram CSR operasi katarak gratis terlaksanan berdasarkan permintaan. Sebab, kata Irwan, Sido Muncul sendiri sudah melaksanakan operasi katarak gratis sejak 2011 di 27 provinsi Indonesia, 241 puskesmas dan rumkit, dengan jumlah operasi mencapai 23.000 mata.
"Kami akan terus melakukan program ini (operasi katarak gratis) di tempat-tempat lain sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat kecil yang tidak mampu serta membantu program pemerintah," kata Irwan.
Irwan mengatkaan bahwa pihaknya menyasar operasi katarak karena keberadaan katarak yang masih banyak ditemukan di daerah-daerah di Indonesia. Menurut Irwan, penderita katarak banyak dialami oleh mereka yang berada di usia produktif.
"Penderita katarak itu sama dengan kehilangan kualitas hidupnya limapuluh persen. Kasihan, terlebih mereka rata-rata berada di usia produktif. Jika mereka kehilangan produktivitasnya, keluarganya akan terlantar, penderitanya akan menjadi beban, makanya kami melihat penderita katarak ini begitu penting untuk dibantu," kata Irwan.
Kepala Puskesmas Sukarahayu, Sugitto, menyebutkan bahwa jumlahh pendaftar yang masuk hingga Selasa siang berjumlah 142 yang menjalani proses screening.
"Targetnya ada 100 orang yang dioperasi," katanya.
Sementara salah seorang peserta operasi katarak gratis Sido Muncul, Enik (60) mengaku sangat terharu berterimakasih kepada Sido Muncul yang telah memberikan uluran tangan melakukan operasi gratis kepada warga Subang, termasuk dirinya.
"Saya sampai nggak bisa bilang apa-apa, sangat senang, bahagia dan pokoknya terharu karena Sido Muncul menanggung operasi katarak saya," ujar warga Dawuan Kidul, Babakan Caringin ini.
Enik yang sudah tiga tahun mengidap katarak pada mata kanannya berharap bahwa setelah sembuh, dia bisa kembali beraktivitas seperti dulu membantu keluarga mencari nafkah. Sebab, setelah menderita katarak dia merasa kesulitan melakukan aktivitas.
"Jangankan bekerja, berjalan saja saya pusing, pandangan saya dadaligdeugan (goyang-goyang)," katanya.