TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hasil medis mengatakan, bermain video game memiliki manfaat untuk merangsang saraf motorik, memperluas kreatifitas, atau hiburan untuk menghilangkan stres.
Namun yang harus kita antisipasi adalah sesuatu hal yang terlalu berlebihan akan menjadi buruk, sama halnya dengan bermain video game.
Bila kamu seorang gamer, alangkah baiknya kamu dapat menentukan kapan harus berhenti dan beristirahat.
Dilansir dari laporan Vice, seorang anak remaja asal Haiderabad, India, mengalami stroke karena diduga ketagihan bermain game PUBG.
Menurut para dokter, remaja tersebut bermain terlalu banyak video game hingga menyebabkan Trombosis, adanya gumpalan darah yang terhempit di dalam otak.
Walau biasanya penyakit Trombosis sendiri menyerang kalangan orang tua, namun karena gaya hidup yang tidak benar bisa menjadi masalah untuk anak muda.
Menurut ibu remaja itu, putranya akan memainkan game PUBG dari jam 9 malam sampai jam 3 atau 4 pagi.
Baca: Duh, Fans Ketahuan Main Game Minecraft Pas Konser Rich Brian
Lalu, remaja itu akan pergi untuk melakukan pekerjaan paruh waktunya sebagai pengirim koran, setelah itu, ia akan melanjutkan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa.
Aktivitas tersebut berulang-ulang hingga anak remaja tersebut mengalami stroke.
Untungnya, cerita ini memiliki akhir yang bahagia di mana remaja itu dikatakan telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.
Pelajaran yang bisa dipetik, pedulilah dengan kesehatan dan kalian harus istirahat dan makan dengan cukup, bermain video game harus tahu waktu.
Game PUBG, oleh beberapa orang, dipercaya bisa mempengaruhi perilaku pemainnya, entah benar atau tidak.
Lalu, apa itu sebenarnya game PUBG?
Saat TribunJabar.id mencoba memainkannya, Sabtu (23/3/2019), game PUBG adalah sebuah game PC, konsol (PS4, dll), dan ada pula versi smartphone-nya yang memiliki genre survival atau batte royale.